REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR – DPRD Provinsi Sulawesi Selatan menggelar rapat paripurna dengan agenda penyampaian laporan hasil pelaksanaan reses masa persidangan pertama tahun sidang 2024/2025. Bertempat di ruang paripurna Kantor DPRD Sulsel, Jalan Urip Sumoharjo, Makassar, Jumat (27/12/2024).
Rapat paripurna tersebut dipimpin oleh Ketua DPRD Sulsel, Andi Rachmatika Dewi. Cicu, sapaan karibnya, didampingi oleh para wakil ketua DPRD Sulsel, masing-masing Yasir Machmud, Supriadi Arif, serta Fauzi Andi Wawo.
Pada kesempatan itu, Fraksi Demokrat DPRD Sulsel menyampaikan hasil pelaksanaan reses seluruh anggota fraksinya yang digelar pada 30 November hingga 7 Desember lalu itu. Salah satu aspirasi yang paling banyak ditampung mengenai perbaikan infrastruktur.
“Salah satu aspirasi yang muncul di masyarakat terkait infrastruktur adalah permintaan perbaikan jalan provinsi yang rusak parah di berbagai titik, salah satunya di jalur yang menghubungkan Malino di Kabupaten Gowa dengan Kabupaten Sinjai,” kata Juru Bicara Fraksi Demokrat DPRD Sulsel, Heriwawan saat membacakan laporannya.
Menurutnya, kerusakan ruas jalan Malino-Sinjai sudah masuk kategori parah. Pasalnya, kerusakan ini sering menimbulkan kecelakaan lalu lintas dan kerusakan kendaraan.
Aspirasi lainnya di bidang infrastruktur, kata Heriwawan, adalah permintaan pembangunan dan perbaikan jembatan desa, pembenahan dan perbaikan jalan lorong, pembangunan dan pengerukan drainase, pemasangan talut dan bronjong untuk penanggulangan abrasi, serta normalisasi sungai dan saluran air lainnya.
“Untuk aspirasi di bidang pertanian dan peternakan, masyarakat masih membutuhkan bantuan alsintan, sumur bor, mesin air, alat pembasmi hama, serta pembangunan jalan tani,” beber ketua DPC Partai Demokrat Sinjai itu.
Di bidang pendidikan, katanya, biaya pendidikan yang mahal serta sistem zonasi dalam penerimaan peserta didik masih menjadi keresahan masyarakat. Menurut Heriwawan, kemudahan untuk mendapatkan akses pendidikan yang layak dirasa tidak adil dengan adanya sistem zonasi tersebut.
“Aspirasi lainnya, masyarakat meminta ketersediaan lapangan kerja, bantuan modal usaha khususnya bagi pelaku UMKM, serta pelatihan kewirausahaan dan pembekalan soft skill bagi kalangan anak muda dan ibu-ibu,” tambah Heriwawan.
Di akhir laporannya, ia menyinggung terkait kondisi cuaca ekstrem yang melanda Sulawesi Selatan dalam sepekan terakhir. Banyak masyarakat yang terdampak bencana banjir dan longsor di berbagai daerah.
“Bukan waktunya untuk saling menyalahkan atas bencana dan musibah yang datang. Fraksi Partai Demokrat mengajak kita semua untuk bahu membahu membantu dan meringankan beban saudara kita,” harapnya.
“Kami juga mengajak seluruh pelayan masyarakat dan pengambil kebijakan dalam pemerintahan untuk melakukan introspeksi dengan melakukan evaluasi dan proyeksi agar segala keputusan dan kebijakan yang kita ambil bukanlah kebijakan dan keputusan yang mendatangkan bencana dan musibah bagi rakyat Sulawesi Selatan,” demikian Heriwawan. (*)