Republiknews.co.id

Ratusan Ekor, Asuransi Usaha Ternak di Sinjai Belum Dibayarkan

Ilustrasi.

REPUBLIKNEWS.CO.ID, SINJAI — Program Asuransi Usaha Ternak Sapi (AUTS) merupakan komitmen pemerintah pusat untuk memberikan perlindungan pada peternak dalam bentuk ganti rugi. Perlindungan itu diberikan jika ternak mati dan kecurian atau hilang.

Hanya saja, pembayaran klaim ratusan ternak di Kabupaten Sinjai yang terdaftar pada program tersebut belum terbayarkan. Klaim itu hingga mencapai kurang lebih Rp1 Miliar.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sinjai, Burhanuddin mengakui bahwa ada ratusan ekor yang belum terbayarkan asuransinya. Penyebabnya, Nota Kesepahaman baru dilakukan pada awal bulan Agustus dan termasuk subsidi premi dari Pemerintah Pusat.

“Untuk list antrian klaim berjumlah 101 ekor senilai kurang lebih 1 Miliar,” ujarnya saat dikonfirmasi via WhatsApp, Jum’at (18/8/2023).

Meski program tersebut sempat terhenti diawal Januari hingga Juli 2023 kata Burhanuddin, Memorandum of Understanding (MoU) antara PT. Jasindo dengan Kementan untuk 2023 baru di tandatangani awal agustus karena berhubungan dengan subsidi premi yang Rp.160 ribu dari Pemerintah.

“Khusus pembayaran klaim ratusan ternak sementara antri karena semua pembayaran klaim diambil alih oleh Jasindo pusat dan bukan lagi di cabang,” ungkapnya.

Sekedar diketahui, iuran yang harus dibayar oleh setiap peternak jika mendaftar AUTS di Sinjai sebesar Rp200 ribu. Dibayarkan oleh Kementan Rp160 ribu dan Rp40 ribu oleh peternak. Untuk tahun 2023 ini, ada 1000 ekor yang disubsidi oleh Pemerintah Daerah.

Sementara, jika sapi mati akan mendapatkan ganti rugi Rp10 juta dan yang kecurian sebesar Rp7 juta dari PT. Jasindo dengan beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk pembayaran klaim. (*)

Exit mobile version