REPUBLIKNEWS.CO.ID, KUKAR – Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kukar, Arianto menilai bahwa tingkat ketertarikan masyarakat terhadapTeknologi Tepat Guna (TTG) di Kukar cukup rendah.
Hal tersebut berdampak pada Pos Pelayanan Teknologi Tepat Guna (Posyantek) yang saat ini hanya berjumlah 58, tersebar di berbagai wilayah Kukar.
Menurut Arianto, rendahnya ketertarikan terhadap TTG dikarenakan masyarakat telah dimanjakan dengan anggaran besar yang terealisasi melalui bantuan dari Pemerintah Kabupaten.
“Dengan anggaran yang besar kegiatan-kegiatan masyarakat itu sudah dibantu oleh Pak Bupati seperti di bidang pertanian misalnya diberi traktor, Excavator mini, dikasih mesin panen. Jadi posyantek kurang diperhatikan oleh masyarakat,” ujarnya, Senin (05/05/2025).
Meski demikian, hal ini tidak membuat DPMD Kukar lepas tangan. Intervensi terus dilakukan untuk kemajuan Kukar melalui TTG termasuk melakukan diskusi dengan beberapa kabupaten atau kota lain untuk membahas hal tersebut.
Hasilnya, disimpulkan Arianto bahwa beberapa daerah dengan teknologi maju, menggandeng institusi pendidikan seperti SMK untuk berkolaborasi menciptakan inovasi yang dapat digunakan oleh masyarakat.
“Mungkin nanti kita bisa sharing juga dengan teman-teman SMK di Kukar yang sudah menemukan alat-alat sederhana yang membantu kebutuhan masyarakat,” kata dia.
Walaupun bantuan yang diberikan Pemerintah Kabupaten Kukar di berbagai sektor telah dimaksimalkan, DPMD Kukar akan terus mendorong inovasi di bidang TTG.
Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kreativitas masyarakat untuk menciptakan suatu teknologi yang dapat mempermudah pekerjaan sehari-hari.
“Tetap kami akan perhatikan bidang ini dengan harapan nantinya bisa memberikan manfaat yang lebih kepada masyarakat,” tutup Arianto.