REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR — Sebanyak Rp165,03 triliun total kredit yang telah disalurkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Sulawesi Selatan hingga Februari 2025. Nilai ini pun mengalami pertumbuhan sebesar 4,39 persen secara year on year (yoy).
“Hingga Februari 2025 kredit yang sudah disalurkan perbankan Rp165,03 triliun, sementara sepanjang 2024 kredit yang disalurkan mencapai Rp164,28 triliun,” sebut Kepala Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulselbar Moch Muchlasin, dalam keterangannya, Jumat, (02/05/2025).
Total penyaluran kredit ini pun diantaranya Rp161,78 triliun dari bank umum, dan Rp3,24 triliun disalurkan dari bank perkreditan rakyat (BPR). Sedangkan untuk kebutuhan pengajuan kredit tersebut masih didominasi untuk kredit produktif sebesar 54,01 persen. Misalnya, pada kebutuhan perdagangan, pertanian, dan barang dan jasa.
“Hanya saja dari sisi pertumbuhan kredit juga didorong oleh kredit konsumtif yang tumbuh sebesar 9,75 persen. Misalnya untuk kebutuhan pendidikan, biaya kesehatan, dan gadget,” terangnya.
Lanjut Muchlasin, jika dilihat berdasarkan sektor ekonomi, kredit yang disalurkan pada sektor perdagangan besar dan eceran memiliki porsi terbesar dengan share 23,15 persen. Kemudian, pada kinerja intermediasi perbankan di Sulawesi Selatan juga terjaga dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) 124,45 persen dan tingkat rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) berada di level 2,89 persen.
Selanjutnya, jika dilihat pada total aset perbankan di wilayah Sulawesi Selatan tercatat mengalami pertumbuhan setiap tahunnya. Hingga posisi Februari 2025, total aset perbankan tumbuh sebesar 5,44 persen secara tahunan atau Rp201,34 triliun.
“Khusus sepanjang 2024 aset perbankan yang berhasil dibukukan sebesar Rp203,46 triliun,” kata Muchlasin.
Adapun total aset perbankan di periode tersebut disumbang dari aset perbankan konvensional (umum) sebesar Rp197,57 triliun, sementara dari aset BPR mencapai Rp3,76 triliun. Kemudian, dari sisi kinerja intermediasi perbankan di wilayah Sulawesi Maluku dan Papua (Sulampua) menunjukkan daya tahan yang solid.
Adapun untuk capaian dana masyarakat atau Dana Pihak Ketiga (DPK) di perbankan Sulawesi Selatan tumbuh 6,19 persen secara tahunan dengan nominal mencapai Rp135,06 triliun. Dimana DPK dari bank umum sebesar Rp132,52 triliun, dan bank BPR sebesar Rp25,3 triliun.
“Kontribusi DPK di Sulawesi Selatan ini didominasi oleh tabungan dengan share 58,87 persen,” sebutnya.
Di sisi kinerja dana pihak ketiga (DPK) perbankan di Sulampua juga masih didominasi oleh portofolio tabungan dengan nilai sebesar Rp198,94 triliun, disusul deposito sebesar Rp67,02 triliun, dan realisasi giro sebesar Rp66,69 triliun.
