REPUBLIKNEWS.CO.ID, PAREPARE – Rumah Sakit (RS) dr. Hasri Ainun Habibie di Kota Parepare terus menunjukkan kemajuan di bidang layanan bedah saraf. Sejak layanan ini resmi dibuka, lebih dari 60 pasien telah menjalani operasi bedah otak di rumah sakit tersebut, menjadikannya sebagai salah satu pusat rujukan di Sulawesi Selatan.
Direktur RS dr. Hasri Ainun Habibie, dr. Mahyuddin Rasyid, mengungkapkan bahwa pencapaian ini mencerminkan kepercayaan masyarakat terhadap kualitas layanan medis yang disediakan.
“Alhamdulillah, hingga saat ini lebih dari 60 operasi bedah otak telah berhasil kami lakukan. Pasien tidak hanya berasal dari Parepare, tetapi juga dari berbagai daerah di Sulawesi Selatan,” ujarnya, Jumat, 21 Februari 2025.
Menurutnya, keberhasilan ini tak lepas dari peran media dalam memperkenalkan layanan bedah saraf yang sebelumnya hanya tersedia di Makassar dan Palopo. Kini, masyarakat Parepare dan sekitarnya tidak perlu lagi menempuh perjalanan jauh untuk mendapatkan penanganan medis yang lebih cepat dan efektif.
“Sejak pertama kali layanan ini diluncurkan, rumah sakit kami semakin dikenal luas sebagai pusat rujukan bedah otak. Ini adalah bukti bahwa fasilitas dan tenaga medis di RS dr. Hasri Ainun Habibie mampu menangani kasus-kasus kompleks dengan baik,” tambahnya.
Operasi bedah otak di RS dr. Hasri Ainun Habibie dilakukan oleh dr. Erwin, dokter spesialis bedah saraf, dengan dukungan tim dokter anestesi dan tenaga medis berpengalaman. Rumah sakit ini terus berupaya meningkatkan fasilitas serta layanan medis guna memberikan perawatan terbaik bagi pasien.
Sebagai bentuk komitmen terhadap pelayanan kesehatan yang terjangkau, operasi bedah otak di RS dr. Hasri Ainun Habibie sepenuhnya ditanggung oleh BPJS Kesehatan, sehingga pasien tidak dikenakan biaya apa pun.
“Kami ingin memastikan bahwa layanan kesehatan berkualitas bisa diakses oleh semua lapisan masyarakat, tanpa harus terbebani biaya,” tegas dr. Mahyuddin.
Dengan semakin berkembangnya layanan medis di rumah sakit ini, diharapkan masyarakat tidak perlu lagi mencari pengobatan ke luar daerah, sehingga akses terhadap fasilitas kesehatan yang canggih dan berkualitas semakin mudah dijangkau. (*)
