REPUBLIKNEWS.CO.ID, GOWA — Wakil Bupati Gowa Abd Rauf Malaganni mengakui persaudaraan yang terjalin antara Kabupaten Gowa dan Kabupaten Bone tidak bisa terpisahkan satu dengan lainnya. Hal ini diungkapkan di sela-sela menyambut kedatangan Bupati Bone, Andi Fashar Padjalangi didampingi Wakilnya Ambo Dalle saat melakukan ziarah makam Raja Bone Ke-XV La Tenri Tatta Arung Palakka, di Makam Arung Palakka, di Kelurahan Katangka, Kecamatan Somba Opu.
“Kabupaten Bone dan Kabupaten Gowa merupakan satu kesatuan persaudaraan yang tidak bisa dipisahkan oleh siapapun. Kita ketahui bersama sejak dahulu dua kabupaten ini tidak bisa dipisahkan, karena itu saya menyambut bukan sebagai tamu melainkan sebagai sebuah keluarga,” kata Abd Rauf di sela-sela kunjungan, Rabu (15/03/2023).
Tak hanya itu, melalui kunjungan ini juga menunjukkan bahwa kedua daerah tersebut berkomitmen untuk selalu membangun sinergitas dan kolaboratif menuju Sulawesi Selatan yang lebih baik di masa yang akan datang.
“Hari ini tentu kita membuktikan bahwa sejarah dan tradisi masih kita jaga sampai dengan hari ini,” kata Wabup Gowa yang akrab disapa Karaeng Kio ini.
Ia berharap, melalui ziarah makam di Komplek Makam Raja-Raja Gowa dan Bone ini mampu meningkatkan persatuan dan kesatuan dalam mengakselerasi pembangunan daerah yang berbudaya. Dimana dalam bingkai Abbulo Sibatang, Assipakainga, Assipammaling-malingi, Assipakatau yang mengandung nilai penting dan strategis, terutama dalam menjawab tantangan pembangunan daerah ini.
“Saya berkeyakinan bahwa roda pemerintahan dan pembangunan dapat berjalan lancar, jika semua elemen daerah dapat menempatkan dirinya pada posisinya masing-masing, dan rasa kebersamaan inilah yang akan menjadi modal dalam pembangunan daerah kita,” terangnya.
Sementara, Bupati Bone Andi Fashar Padjalangi mengatakan, ziarah makam ini sebagai sebuah tradisi dan juga sebagai rangkaian memperingati Hari Jadi Bone ke-693 tahun yang sarat dengan makna.
“Untuk itulah atas nama Pemerintah Kabupaten Bone bersama jajaran dan tokoh agama dan tokoh adat berterima kasih kepada Bapak Bupati dan Wakil Bupati Gowa dan seluruh jajaran atas perhatian yang selama ini diberikan kepada kami semuanya di Kabupaten Bone,” kata Andi Fashar.
Ia menjelaskan, dalam perjalanan Pemerintahan Kerajaan Bone, Raja Bone ke-XV lebih banyak berkedudukan di Makassar ataupun di Bontoala, Kabupaten Gowa . Sehingga tampak jelas bahwa pemerintahan di Sulawesi Selatan banyak dikendalikan oleh Raja Bone yang berkedudukan di Kabupaten Gowa dan sampai akhir hayatnya beliau selalu berpesan untuk dikebumikan di daerah berjuluk Butta Bersejarah ini. Sehingga Kabupaten Bone dan Kabupaten Gowa satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan.
“Dengan begitu, mari kita menjaga budaya menjaga kerjasama dalam rangka membangun negara republik Indonesia yang lebih baik kedepannya,” ujarnya.
Andi Fashar menuturkan, meskipun masa kepemimpinannya akan berakhir pada September 2023 mendatang, dirinya memastikan momentum ziarah Makam Raja Bone di Kabupaten Gowa ini akan terus dilakukan setiap tahun sebagai rangkaian Hari Jadi Bone.
“Melalui momentum dan kesempatan yang berbahagia ini izinkan saya menyampaikan kepada Bapak Wakil Bupati Gowa bahwa ziarah makam Raja Bone ke-XV ini adalah ziarah makam di periode kami yang terakhir. Kami pastikan, ziarah makam ini akan terus berjalan kedepannya. Dan akan terus dilanjutkan oleh Bupati dan Wakil Bupati terpilih selanjutnya,” tegasnya.
Usai mengunjungi Makam Raja Bone Ke-XV, Rombongan Pemerintah Kabupaten Bone juga mengunjungi Makam Raja Sultan Hasanuddin di Kelurahan Katangka, Kecamatan Somba Opu.
Dalam ziarah Makam Raja Bone Ke-XV ini Bupati Bone dan Wakil Bupati Bone didampingi Danrem 141 Toddopuli, Budi Suharto, Komandan Batalyon (Danyon) C Pelopor Sat Brimob Polda Sulsel Kompol Nur Ichsan.