REPUBLIKNEWS.CO.ID, PONOROGO – Sebagai salah satu upaya penguatan kesadaran berbangsa dan bernegara di tengah masyarakat, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) Fraksi Demokrat Sartono Hutomo gelar kegiatan Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan (Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika) di kelurahan Brotonegara kabupaten Ponorogo Kamis (29/6/2023).
Pelaksanaan kegiatan sosialisasi MPR ini dalam suasana merayakan Idul Kurban di hadiri oleh masyarakat setempat turut hadir juga Dewan Pimpinan Anak Cabang (DPAC), kader, simpatisan dan kader muda Partai Demokrat Ponorogo.
Sartono mengungkapkan, kegiatan sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan oleh DPRD Provinsi Jawa Barat mendapatkan respon positif dari masyarakat.
Sartono yang juga menyatakan, bahwa kegiatan sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan merupakan kegiatan yang sangat penting bagi penguatan kesadaran berbangsa dan bernegara khususnya terhadap masyarakat terkhusus para kader partai.
“Pentingnya pilar-pilar kebangsaan yaitu Pancasila sebagai Dasar dan Ideologi Negara, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai Konstitusi Negara serta Ketetapan MPR, NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) sebagai Bentuk Negara, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai Semboyan Negara”katanya.
Sedangkan lanjut Sartono, dasar hukum sosialisasi 4 Pilar MPR RI adalah UU Nomor 17 Tahun 2014 jo UU Nomor 42 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD Pasal 5 huruf a dan b, Pasal 11 C. Selain itu juga Peraturan MPR RI Nomor 1 Tahun 2014 Tentang tata Tertib MPR RI Pasal 6 huruf a dan b, Pasal 13 huruf C.
Serta yang terakhir Inpres No.6 Tahun 2005 tentang dukungan kelancaran pelaksanaan sosialisasi UUD NRI Tahun 1945 yang dilakukan oleh MPR.
Ia juga menerangkan, Tantangan Kebangsaan Menurut TAP MPR No.VI Tahun 2001 Tentang Etika Kehidupan Berbangsa dibagi dua. Ada internal dan eksternal.
Selain itu juga kurangnya keteladanan dalam sikap dan perilaku sebagian pemimpin dan tokoh bangsa dan terakhir tidak berjalannya penegakan hukum secara optimal. Sementara untuk yang eksternal ada dua yakni globalisasi.
Menurutnya pengaruh globalisasi kehidupan yang semakin meluas dan persaingan antar bangsa yang semakin tajam.
Sartono juga berpesan untuk menguatkan bangsa dimulai dari perubahan sikap diri dan perbaikan etika bermasyarakat, jika perubahan dan perbaikan ini dilakukan dan dimulai dari diri sendiri makan berdampak pada penguatan berbangsa dan bernegara
Sartono diakhir kegiatan juga menyalurkan berbagai bantuan kepada kelompok masyarakat dan berharap bahwa bantuan tersebut dimanfaatkan lebih baik lagi dan terus mengingatkan dirinya dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab sebagai anggota dewan