0%
logo header
Sabtu, 12 November 2022 22:51

Sekelumit Cerita Aripin, Pendiri Rumah Kreatif dan Pintar Bina Kelompok Marginal di Banjarmasin

Muhammad Aripin, Pendiri Rumah Kreatif dan Pintar Bina Kelompok Marginal di Mota Banjarmasin Kalimantan Selatan. (Istimewa)
Muhammad Aripin, Pendiri Rumah Kreatif dan Pintar Bina Kelompok Marginal di Mota Banjarmasin Kalimantan Selatan. (Istimewa)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, BANJARMASIN — Senyum Muhammad Aripin terpancar ketika menjelaskan karirnya sukses pada bidang ekonomi kreatif, terlebih merangkul pekerja dari kalangan kaum marginal dan masyarakat prasejahtera di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Sudah hampir genap tujuh tahun, dia telah mendirikan Yayasan Rumah Kreatif dan Pintar (YRKP) sejak 2015 lalu.

Ditangan kepemimpinan lelaki berusia 35 tahun itu, sejumlah ibu-ibu rumah tangga prasejahtera, anak-anak panti asuhan, lansia, penyandang disabilitas, hingga mantan narapidana dilatihnya menjadi profesional dalam mengolah dan memproduksi kerajinan tangan dari kain sasirangan, anyaman purun, dan berbagai jenis produk tekstil.

“Waktu itu ulun (saya) resign menjadi guru, kemudian memantapkan diri menjadi pengamen di Siring. Ketika weekend saat Car Free Day, mungkin kalian pernah ketemu tim jombi, kuntilanak, pocong dan sebagainya, maka itu kami melakukan Cosplay dan pernah ditangkap Satpol PP,” cerita Muhammad Aripin kepada Republiknews.co.id, Rabu (09/11/2022) sore.

Baca Juga : Peringati HUT ke-18, Komisi Yudisial Wilayah Kalsel Hadirkan 4 Tokoh

Berkat perjuangan dan jerih payahnya, Aripin berhasil mengumpulkan uang untuk mendirikan Rumah Kreatif dan Pintar (RKP) yang masih menjadi komunitas saat itu. Setahun selanjutnya, dia melihat wadah yang dibinanya itu berkembang maka pihaknya untuk mengajukan legalitas menjadi sebuah yayasan.

“Tepat di tahun 2016 itu kami menerima penghargaan Astra, tentunya bukan kami yang mengajukan tetapi berkat seseorang,” ujarnya.

Seseorang itu adalah jurnalis. Aripin bercerita bahwa dirinya ditelepon oleh seseorang tak dikenal, kemudian diwawancarai seputar Rumah Kreatif dan Pintar. “Karena berkat satu media yang menayangkan berita kami, dan melaporkannya ke Astra. Tahun itulah, kami menerima anugerah penghargaan Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards 2016,” bebernya.

Baca Juga : PDIP Kalsel Gelar Upacara, Berry Nahdian Beri Pesan Ini di Hari Lahir Pancasila

Hingga ini, Aripin belum mengetahui siapa yang menulis dan melaporkan yayasannya tersebut. Tentu, dia sangat berterimakasih atas jasa rekan media selama ini yang mendukung pihaknya lewat pemberitaan lokal maupun nasional.

Dedikasinya terus bertumbuh, Aripin melakukan terobosan untuk pengembangan rumah binaanya tersebut. Lewat mini workshop, dia melatih beberapa anak jalanan untuk mengolah barang bekas menjadi barang ekonomis.

“Saat itulah, hasil-hasilnya terlihat dan unggulan olahan tangan mereka bisa dipasarkan,” ungkap Aripin.

Baca Juga : Siti Setiyani, Cerita Seorang Kader TBC Komunitas

Di tahun itu, Aripin bersama kawan-kawan meminjam bangunan milik Pemerintah Kota (Pemkot) Banjarmasin di wilayah Pekauman. Namun tak lama, dia merasa kawasan itu sempit yang mengganggu masyarakat setempat. “Pasca diusir, kami berpindah-pindah. Cuma 1,5 tahun berada di sana, dan ternyata support itu tidak bisa dimaksimalkan,” ungkapnya.

Kemudian saat itu kedatangan tim Najwa Shihab dari program NarasiTV meliput yayasannya. Kata Aripin, pihaknya mendorong Pemkot Banjarmasin agar segera mencarikan bangunan tetap yang dapat fungsikan. “Saat itu kami pernah menetap di Agraria II. Ketika rame tempat itu, biayanya dinaikkan. Sehingga kami pindah lagi,” ujarnya.

Dalam tahun itu, Aripin bersama kelompoknya terus berpindah-pindah. Sempat ditawarkan dosen sebuah rumah, namun katanya diambil lagi oleh pemiliknya.

Baca Juga : Porseni NU 2023, Kontingen Kalsel Masuk Peringkat 13 Besar

Kini tempatnya tak terlalu besar, namun Aripin merasa sangat berguna dan dapat dimanfaatkan oleh pegiat ekonomi kreatif. Di Jalan Perdagangan RT 22, Banjarmasin Utara itu menjadi wadah bagi mereka yang bekerja demi melanjutkan kehidupannya.

“Rumah kreatif ini fokusnya ke anak jalanan yang tersandung napza dan anak yatim piatu. Kita ingin juga meningkatkan taraf pendidikan mereka,” ucap Aripin via seluler.

Bahkan, menurut Aripin bahwa anak-anak itu harus lanjut ke perguruan tinggi, sehingga mereka dapat mengenyam pendidikan layaknya masyarakat lain. Dia melihat potensi itu sangat kuat bersaing dengan anak-anak lainnya di masa depan, sehingga mereka juga unggul dalam dunia pekerjaan.

Baca Juga : Porseni NU 2023, Kontingen Kalsel Masuk Peringkat 13 Besar

“Di tempat ini, kita lebih ke ranah sosial interpreuner. Baik kerajinan yang berfokus pada kearifan lokal, seperti purun dan sasirangan,” jelas dia.

Selain itu, Rumah Kreatif dan Pintar ini tersedia juga dunia perbengkelan, las, jahit, hingga kuliner khas tradisional Banjar. “Ketika kita punya ilmunya, kita kembangkan di sini,” kata Aripin.

Saat ini ada empat wilayah operasional binaan yang dipegangnya, yaitu Kelayan, Pekapuran, Pekauman dan Basirih. Kata Aripin, menggabungkan beberapa kelompok itu menjadi sub zona yang terdekat sehingga meminimalisir kerja ekonomi kreatif tersebut.

Baca Juga : Porseni NU 2023, Kontingen Kalsel Masuk Peringkat 13 Besar

“Pointnya adalah melahirkan interpreuner dari kaum marginal dan kelompok masyarakat setempat yang ingin dibina,” tegas Aripin.

Saat ini, pihak Aripin juga membina para narapinadana di wilayah Teluk Dalam, Banjarmasin Barat. Sekitar 20 orang, dia menganalisa bagi yang tekun, serius bahkan berpotensi maka hanya sebagian saja yang terpilih.

“Di mana ada potensi, disitu kita ambil SDM-nya. Tujuan agar mereka memiliki keterampilan pasca keluar penjara, dan outputnya jelas,” pungkasnya.

Penulis : Rahim Arza
Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: [email protected] atau Whatsapp +62 813-455-28646