Republiknews.co.id

Selangkah Lagi, Bima Akan Miliki Perguruan Tinggi Negeri

Sarasehan Anggota Forum Ilmuwan Bima-Dompu se-Indonesia, membahas Pendirian Perguruan Tinggi Negeri Bima-Dompu, di Hotel Jayakarta, Lombok Barat, Jumat (30/08/2019).

REPUBLIKNEWS.CO.ID, MATARAM — Antusiasisme Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Dr. Zulkifliemansyah, bersama Forum Ilmuwan Bima Dompu se-Indonesia yang menyatu, memberi indikasi dalam waktu tidak lama lagi Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Bima-Dompu akan terwujud.

“Forum ini merupakan kumpulan orang-orang yang galau dan ingin kembali dan berbuat baik untuk kampung halaman,” kata Gubernur NTB Zulkifliemansyah, saat memberikan sambutan pada Sarasehan Anggota Forum Ilmuwan Bima-Dompu se-Indonesia, guna Pendirian Perguruan Tinggi Negeri Bima Dompu, di Hotel Jayakarta, Lombok Barat, Jumat (30/08/2019) malam.

Sarasehan ini, kata mantan Anggota DPR RI tersebut, sebagai upaya meninggalkan kegalauan guna membangun kampung sendiri.

Merespons gagasan forum, Gubernur NTB menekankan lembaga pendidikan yang akan dibangun harus memiliki ciri khas dan karakteristik.

“Kita harus meng-create lembaga pendidikan yang bagus. Universitas Teknologi Sumbawa (UTS) kini diminati oleh mahasiswa dari berbagai daerah di seluruh Indonesia karena ada kekhususannya,” ujar Zulkifliemansyah, didampingi Ketua Tim Forum Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, M.A.

Menjelang menutup sarasehan, Sabtu (31/8/2019) hari ini, dukungan serupa datang dari Mori Hanafi, Wakil Ketua DPRD NTB yang tampil berbicara di depan forum dan mengatakan akan mengawal rencana pendirian PTN di Bima melalui kewenangan yang ada padanya sebagai anggota Dewan.

Dalam paparannya, Mori Hanafi menyampaikan keprihatinannya terhadap kondisi di Bima, antara lain masalah kapasitas Rumah Sakit di Bima.

Ia akan mengadakan pertemuan dengan Pemerintah Kabupaten Bima agar rumah sakit yang ada di Kota Bima dipercayakan pengelolaannya kepada Pemkot Bima, dan Kabupaten Bima akan diarahkan mengembangkan rumah sakit yang ada di Sondosia yang menempati posisi strategis yang dapat menjangkau masyarakat di Bima Selatan dan Barat.

Mori juga mengungkapkan akan memediasi agar DPRD NTB dapat memperjuangkan pengadaan lahan untuk kepentingan pembangunan kampus yang dimaksud.

Sebelumnya, Ketua Tim Ahmad Thib Raya menyebutkan, forum sepakat untuk segera mendirikan STAIN dengan melobi pengelola Sekolah Tinggi Swasta sebagai embrio dari sekolah tinggi swasta yang sudah ada.

Jika tidak, dengan beberapa prodi yang sudah ada dapat dilengkapi untuk mendirikan STAIN yang baru dan kelak menjadi UIN.

Selain itu, forum tetap menggagas pendirian Universitas Negeri Bima.
Dr. Kaharuddin S.Ag., M.Hum selaku tim perumus menjelaskan, forum akan segera mendorong terwujudnya Politeknik Pertambangan sebagaimana diusulkan oleh Gubernur NTB.

Untuk menangani, forum membentuk tim lobi Jakarta yang diketuai Dr.Hamdan Zoelva, S.H., M.Hum, tim Provinsi NTB dipimpin Prof. Dr. M.Nasir, S.H., M.H.

Tim Percepatan Pembentukan Poltek Pertambangan dipimpin Dr. Arsyad Abd. Gani, dan tim yang menciptakan sinergi dengan pemerintah Kabupaten dan Kota di Bima dan Dompu.

Pada sarasehan itu forum menerima penyerahan sertifikat tanah seluas 1 HA untuk kebutuhan STAIN di Bima.

Oleh sebab itu, forum juga membentuk tim hukum untuk menelusuri aset-aset yang dihibahkan untuk pendirian STAIN dan universitas negeri yang dipercayakan kepada H. Sofwan S.H., M.Hum sebagai ketua tim.

Peserta juga sepakat menunjuk Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, M.A. sebagai Ketua Forum Ilmuwan Bima Dompu yang pertama.

Sarasehan yang diikuti sekitar 40 Profesor dan Doktor selama dua hari itu juga akan mengadakan pertemuan lagi akhir Oktober setelah anggota legislatif pusat (DPR RI) dilantik.

Sumber: Humas Tim Forum Ilmuwan Bima Dompu se-Indonesia, M. Dahlan Abubakar

Exit mobile version