REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR — Memasuki Lorong Wisata Milenial Pintu Nol Universitas Hasanuddin yang berada di Kelurahan Tamalanrea Indah, Kecamatan Tamalanrea nampak berbeda dari biasanya. Sepanjang tembok yang memasuki lorong itu nampak gambar-gambar visual yang menghiasi dinding. Terlihat gambar bertuliskan “Pantai Losari”, Monumen Mandala yang merupakan monumen bersejarah kota berjuluk “Kota Anging Mammiri” ini, tagline Kota Makassar “Makassar Kota Makanan Enak”, dan beberapa visual art lainnya.
Gambar yang menghiasi tembok lorong wisata andalan Kecamatan Tamalanrea itu merupakan hasil karya sejumlah seniman visual art yang tergabung dalam Ritus Tim Makassar. Mereka dilibatkan dalam kolaborasi pengembangan lorong wisata (longwis) yang digagas Pemerintah Kota Makassar.
Lorong Wisata yang berhasil disulap ini mengangkat icon Kota Makassar. Tujuannya, agar semakin menggaet masyarakat datang menikmati lorong wisata tersebut yang dampaknya tentu akan berkontribusi pada perekonomian masyarakat di lorong.
“Keterlibatan seniman muda ini adalah bagian dari kerjasama Pemerintah Kota Makassar dengan Traveloka. Sebab pada pengembangan lorong-lorong wisata memang seharusnya butuh kolaborasi dari seluruh pihak,” kata Kepala Dinas Pariwisata Kota Makassar Mohammad Roem di sela-sela Peluncuran Mural Lorong Wisata Milenial Pintu Nol Universitas Hasanuddin, di Kelurahan Tamalanrea Indah, Kecamatan Tamalanrea, Minggu (19/03/2023).
Dengan mendesain Lorong Wisata Milenial Pintu Nol Unhas ini menjadi indah dan cantik, tentunya akan semakin menjadi daya tarik tersendiri. Apalagi dengan lokasi yang bersampingan dengan Kampus Unhas Makassar akan memberikan nilai tambah tersendiri.
“Ini akan menjadi daya tarik juga untuk kesini, kita bisa duduk-duduk kalau sore, menikmati air mancur Kampus Unhas. Belum lagi ada beberapa aktivitas UMKM seperti cafe dan warung-warung pedagang lainnya yang dikelola masyarakat lorong, sehingga ini akan membantu peningkatan ekonomi mereka,” katanya.
Menurutnya, pada pengembangan lorong wisata diberbagai kelurahan di Kota Makassar ini, pemerintah daerah memang memberikan perhatian dalam melibatkan peran pemuda yang memiliki keahlian di berbagai bidang. Mulai dari pekerja seni, influencer, dan lainnya dengan tujuan menjadi tokoh edukasi dalam menyampaikan ke masyarakat apa yang menjadi harapan dan target jangka panjang pada kehadiran lorong wisata bagi masyarakat sekitar.
“Mereka bisa mengedukasi apa itu lorong wisata, apa manfaat buat masyarakat yang ada dalam lorong, bisa dalam cara seperti itu. Karena dengan adanya orang yang berpengaruh itu bisa dapat lebih mudah memberikan mereka gambaran kepada masyarakat,” tegas Roem sapaan akrabnya.
Pemilihan Lorong Milenial Pintu Nol Unhas ini pun memang menjadi ketentuan Traveloka sebagai pihak yang dilibatkan dalam kerjasama tersebut, dengan waktu yang cukup panjang. Kedepan dari 1.096 lorong wisata yang dikembangkan pada 2022 lalu, diharapkan juga bisa didesain dengan sangat cantik dan indah melalui pelibatan seniman muda di dalamnya.
“Kita punya banyak pilihan lorong wisata yang bisa disulap agar lebih cantik dan indah. Cuman memang kedepan kami sedang membicarakan rencana yang sama di Lorong Ekowisata Lantebung yang masih berada dalam wilayah Kecamatan Tamalanrea, dimana dari sini kita bukan hanya menggandeng seniman muda lainnya, tapi juga pendampingan kepada kelompok budidaya mangrove,” ujarnya.
Roem menerangkan, upaya Dinas Pariwisata Kota Makassar dalam mendorong promosi lorong wisata melalui pelibatan wisatawan adalah dengan melakukan kerjasama lembaga penyedia jasa perjalanan wisata. Misalnya Traveloka yang akan melakukan kampanye Lorong Wisata Kota Makassar, kemudian bekerjasama dengan operator tour guide dan kapal pesiar.
“Kerjasama yang kita lakukan ini agar bagaimana mereka bisa membawa penumpang mereka saat sandar di Makassar itu ke lorong wisata. Misalnya penumpang kapal pesiar saat sandar itu kan diajak ke Museum Kota Makassar, nah bisa kita selipkan agar berkunjung ke lorong wisata yang masih berarea di lokasi sekitar destinasi kunjungan,” tegasnya menjelaskan.
Roem menyebutkan, Pemerintah Kota Makassar dibawah kepemimpinan Wali Kota Makassar Moh. Ramadhan Pomanto dan Wakilnya Fatmawati Rusdi menargetkan sepanjang masa kepemimpinannya akan mengembangkan 5.000 lorong wisata dari 8.000 lorong yang ada di 15 kecamatan di Kota Makassar. Kemudian sepanjang 2022 tercatat telah mengembangkan 1.096 lorong wisata, dan di 2023 ini akan kembali mengembangkan 1.000 lorong wisata.
Sementara, salah satu Anggota Ritus Tim Makassar Muhammad Aksa menyampaikan, dilibatkannya peran seniman muda dalam mengembangkan keberadaan lorong wisata tentunya sangat membantu dalam pengembangan bakat. Selain itu, artinya pemerintah kota betul-betul memberikan ruang bagi kalangan muda untuk ikut berpartisipasi dalam program pembangunan daerah.
“Sebenarnya kita merasa terbantu, selain kita mendukung program dari Kota Makassar ini juga bisa jadi wadah kita mengembangkan bakat,” kata Aksa sapaan akrabnya.
Untuk tema yang diangkat tentunya hasil kolaborasi dari Traveloka dan Dinas Pariwisata Makassar. Sehingga beberapa desain yang diangkat ada dari destinasi pariwisata yang ada di Makassar, program-program, wisata yang sedang digagas, dan bentuk promosi Traveloka.
“Kami tentunya berharap kami dapat terus dilibatkan pada pengembangan lorong wisata ini agar lebih cantik dan indah melalui desain visual art,” harapnya.
Camat Tamalanrea, Andi Salman Baso menyampaikan terimakasihnya kepada dukungan penuh Dinas Pariwisata Makassar. Termasuk pihak Traveloka yang telah memilih Lorong Wisata Milenial dari 67 lorong wisata yang ada di Kecamatan Tamalanrea ini untuk dikembangkan agar lebih indah lagi.
Ia mengaku, dari puluhan lorong yang dikembangkan menjadi lorong wisata, terdapat tiga lorong wisata yang andalan dan menjadi lorong yang bisa “dijual” untuk meningkatkan perekonomian masyarakat lorong. Antara lain, Lorong Wisata Zurich, Lorong Wisata Magrove, di Kelurahan Lantebung, dan Lorong Wisata Milenial Pintu Nol Unhas.
“Memang lorong andalan ini adalah di Lorong Wisata Milenial ini, Allhamdullillah tahun ini bisa terealisasi, walaupun belum maksimal kita akan maksimalkan bersama pemerintah kota,” terangnya.
Ia pun mengajak Dinas Pariwisata Makassar bersama pihak lainnya untuk melakukan kolaborasi dalam rangka tujuan yang sama. Sebab masih ada beberapa lorong wisata yang dinilai juga perlu peran dari berbagai pihak. Jika pada 2022 lalu Pemerintah Kecamatan Tamalanrea mengembangkan 67 lorong wisata, maka di 2023 pihaknya berencana mengembangkan 56 lorong wisata, sehingga diharapkan ada satu lagi lorong yang bisa kita lakukan pengembangan seperti yang dilaksanakan saat ini.
“Harapan kami bukan hanya satu lorong ini tapi saya mau mengajak untuk melakukan hal yang sama pada lorong lainnya yang ada di Kecamatan Tamalanrea,” harap Andi Salman.