Serawenan Desa Selerong, Perpaduan Kuliner, Kebersamaan dan Rasa Syukur

Serawenan Desa Selerong, Perpaduan Kuliner, Kebersamaan dan Rasa Syukur

REPUBLIKNEWS.CO.ID, KUTAI KARTANEGARA — Desa Selerong di Kecamatan Sebulu, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, memiliki tradisi unik untuk merayakan hari ulang tahun desa, yaitu budaya serawenan. Tradisi ini merupakan wujud pelestarian adat istiadat Kutai dan sebagai rasa syukur atas segala nikmat yang telah diberikan Tuhan kepada desa.

Menurut Kepala Desa Selerong, H Badrun, tradisi serawenan ini sudah dilakukan sejak ulang tahun desa ke-97 dan menjadi kegiatan rutin tahunan.

“Serawenan ini budaya Kutai sebenarnya, di mana-mana saja kita bisa serawenan, tapi belum pernah direalisasikan. Nah, Selerong sudah merealisasikan itu,” kata Badrun, Kamis (06/06/2024).

Tradisi serawenan ini dilaksanakan dengan cara masyarakat bergotong royong memasak berbagai hidangan khas Kutai, seperti gence ruan, jukut salai, dan lain sebagainya. Hidangan tersebut kemudian disajikan kepada seluruh warga desa dan tamu undangan yang hadir.

“Bikin makanan, kumpul bersama-sama makan, dan tinggal pilih mau makan apa saja. Serawenan atau nyerawen itukan meskipun tidak ada undangan, kemudian ada makanan, nyaman ya kita merapat, kumpul ramai-ramai,” jelas Badrun.

Badrun menambahkan bahwa tradisi serawenan ini merupakan bentuk rasa syukur atas segala nikmat yang telah diberikan Tuhan kepada desa.

“Serawenan ini merupakan acara selamatan atau wujud syukur atas segala rahmat nikmat yang diberikan Tuhan kepada desa. Wujud dari rasa syukur itu dibuatlah kegiatan membuat makanan bersama dan berbagi makanan kepada siapapun,” ungkapnya.

Tradisi serawenan ini tidak hanya dinikmati oleh warga Desa Selerong, tetapi juga oleh masyarakat dari desa-desa tetangga seperti Desa Sanggulan dan Desa Senoni.

“Tahun ini pasti ada lagi serawenan. Penutupan rangkaian akhir ulang tahun itu kita laksanakan salat hadiah haul jamak untuk mendoakan para pendiri tokoh masyarakat desa yang sudah meninggal, dan ziarah ke makam tokoh masyarakat agama itu akhir dari rangkaian perayaan ulang tahun desa,” tutupnya.

Tradisi serawenan Desa Selerong ini menjadi contoh bagaimana budaya lokal dapat dilestarikan dan menjadi bagian dari identitas desa. Tradisi ini tidak hanya mempererat rasa persatuan dan kesatuan antar warga, tetapi juga menjadi daya tarik wisata yang patut dilestarikan. (ADV/Diskominfo Kukar)