REPUBLIKNEWS.CO.ID, GOWA — Siswi Kelas XI IPA 4, SMA Negeri 14 Gowa Tisya Utari Arianto berhasil meraih Juara 3 pada Lomba Baca Surat Kartini Berbahasa Inggris.
Perlombaan ini digelar Tim Penggerak PKK Kabupaten Gowa bersama Dinas Pendidikan, di Balai Sidang Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, dalam rangka memperingati Hari Kartini.
Tisya Utari dikenal sebagai salah satu siswi yang mahir dalam berbahasa asing. Dia mampu menguasai empat bahasa sekaligus, mulai dari bahasa Korea, Jerman, Inggris dan Mandarin.
“Allhamdullillah lewat kemahiran saya menguasai bahasa Inggris, saya pun tertantang untuk bisa ikut dalam lomba ini,” katanya saat dikonfirmasi, kemarin.
Tisya menuturkan, persiapan menuju lomba dilakukannya dengan terus berlatih, terpenting menurutnya memahami arti dari isi Surat Kartini tersebut. Ia pun menyiapkan waktu seminggu untuk berlatih.
“Untuk persiapan yang saya lakukan mungkin tidak jauh berbeda dengan peserta lainnya, yaitu dengan membaca, memahami arti dari isi surat yang telah diberikan,” ujarnya.
Siswi SMA Negeri 14 Gowa ini mengaku cukup paham dan terkesan mengetahui makna dari Surat Kartini yang didalamnya tercatat perjuangan Raden Ajeng Kartini dalam memperjuangkan hak-hak perempuan.
“Setelah membaca surat Kartini, kesan yang saya dapat adalah merasa emosional, mengingat seberapa besar perjuangan yang telah dilakukan oleh Ibu Kartini, untuk memperjuangkan hak-hak para perempuan yang ada di negeri kita terkasih,” terangnya lagi.
Tidak hanya cakap dalam berbahasa asing, Tisya juga rupanya terlatih menjadi Master Of Ceremoni (MC). Kemampuan dalam public speaking membuatnya menjadi siswi yang berbakat.
Terpisah, Ketua TP PKK Gowa, Priska Paramita Adnan mengungkapkan, penggunaan bahasa inggris dalam pembacaan Surat Kartini ini juga dimaksudkan untuk mengembangkan bakat anak dan peningkatan skill dalam berbahasa Inggris.
“Lomba baca surat Kartini dalam bahasa Inggris sebagai upaya menyiapkan generasi menuju bonus demografi kedepannya. Sehingga harus ada ruang-ruang bagi anak-anak dalam pengembangan bakatnya. Kegiatan ini diadakan lebih awal karena sudah mau memasuki libur bersama,” tuturnya.
Termasuk juga sebagai upaya dalam meningkatkan literasi bagi para siswa-siswi terkait perjuangan RA Kartini yang masih belum diketahui banyak orang.