REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR — Gubernur Sulawesi Selatan Prof. Nurdin Abdullah, menyayangkan kondisi kebijakan new normal di Kota Makassar. Pasalnya kata Mantan Bupati Bantaeng itu kebijakan tersebut jauh dari kata new normal.
“Ini sekarang kita lihat Makassar bukan lagi new normal justrul normal sekali, makanya sangat disayangkan, artinya saat kita berjuang memutus penyebaran, tiba-tiba bludak semua terbuka kitakan repot,” ucap Nurdin Abdullah saat dikonfirmasi di Kantor Gubernur, Rabu (03/06/2020).
Ia menekankan dengan kebijakan yang justru jauh dari kata new normal. Olehnya itu Nurdin berharap Pj Wali Kota Makassar Prof. Yusran Jusuf menggelar rapid tes secara massif.
“Saya bilang sama pak Wali Kota, ini harus massif lagi kita lakukan, harus lebih massif bukan soal PCR tapi rapid tes ini yang harus massif, sarananya kita sudah siapkan, jadi semua yang terkonfirmasi segera kita isolasi mandiri, jangan di rumah kita sudah punya wadah yaitu program duta covid-19,” terang Nurdin.
“Kalau kita sudah bisa isolasi semua yang memang bisa menjadi pemicu penularan, maka kita juga bisa menyatakan penularan covid bisa terkendali di Makassar, kalau di daerahkan mereka sangat menghargai apa yang dilakukan provinsi,” lanjutnya.
Tidak hanya itu, Nurdin Abdullah juga mengungkapkan akan menggelar rapid tes tahap kedua yang diprioritaskan di wilayah yang memilih Rt diatas 1 dan di Kabupaten Luwu Timur. Sementara wilayah yang berawah di bawah angka 1 kata dia, hanya akan dijaga dan dilakukan pemantauan.
“Rapid tes tahap 2 ini disiapkan 20 ribu tanpa biaya dan difokuskan episentrum, Luwu Timur, dan yang Rt nya dibawah 1 kita tidak rapid tapi tinggal dijaga, sementara yang Rtnya di atas 1 ini harus massif,” tutup Nurdin Abdullah. (Thamzil)
