REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR — Salah satu masalah utama yang dihadapi dalam pembinaan prestasi olahraga bulutangkis di Sulawesi Selatan adalah kurangnya jumlah wasit yang berlisensi. Banyak kegiatan dan kejuaraan bulutangkis di Kabupaten/Kota yang ditangani oleh wasit yang belum memiliki lisensi.
Ketua Bidang Penelitian dan Pengembangan (Litbang) KONI Sulsel Prof.Dr.Wasir Talib, mengatakan hal itu ketika membuka Penataran Wasit Bulutangkis yang dihelat Pengprov Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Sulsel di Gedung Lembaga Peningkatan Mutu Pendidikan (LPMP) Sulsel, Selasa (17/03/2020).
Pelatihan yang diikuti peserta dari kabupaten/kota di Sulsel dan juga dari Sulawesi Barat tersebut berlangsung hingg 21 Maret 2020.
Prof.Wasit Talib mengatakan, jika pengurus cabang kabupaten/kota melaksanakan kegiatan hendaknya dapat menyampaikannya kepada Pengprov PBSI Sulsel sebagai dapur pengelola pembinaan atlet bulutangkis di Sulsel. Hal ini penting agar secara terstruktur kegiatan itu berlangsung secara profesional dan dapat dipertanggung jawab.
“Repot kalau kita melaksanakan kejuaraan tidak ditangani wasit yang berlisensi,” ujar Prof.Wasir kepada Juru Bicara KONI Sulsel M.Dahlan Abubakar.
Sekretaris Umum PBSI Atmam Amir dalam laporannya mengemukakan, kegiatan ini diikuti para peserta dari Luwu Timur, Luwu Utara, Luwu, Selayar, Bulukumba, Jeneponto, Takalar, Gowa, Maros, Parepare, Barru, Pangkep, Wajo, Enrekang, dan Makassar.
Para peserta memperoleh materi antara lain “Law of Badminton”, Keorganisasian, Vocabulary General Clothing Regulation”, “Code of Conduct of Technical Official”, dan pengisian score sheet, “Umpire Briefing”, dilanjutkan dengan praktik perwasitan di lapangan. (M. Dahlan Abubakar)
