Republiknews.co.id

Tak Punya BPJS dan Biaya Perawatan Anaknya, Pasutri Muda di Manggarai Timur Tertahan di RSUD

Pasangan suami istri, Sabinus Jampung dan Karolina Fatima Keluru tertahan pihak RSUD dr. Ben Mboi Ruteng karena tak punya biaya perawatan anaknya. (Ist)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, MANGGARAI TIMUR — Dalam 24 jam terakhir, publik Manggarai Timur dihebohkan adanya pasangan muda, Sabinus Jampung dan Karolina Fatima Keluru, asal Kecamatan Borong, Kabupaten Manggarai Timur yang tertahan pihak RSUD dr. Ben Mboi Ruteng lantaran keterbatasan biaya bagi perawatan anaknya.

Diketahui, Karolina Fatima dilarikan ke RSUD untuk melahirkan pada 07 Maret 2022 lalu. Sabinus dan Karolina dianugerahi dua bayi kembar berjenis kelamin perempuan.

Keduanya lahir dengan berat 1,8 Kg dan 1,3 KG. Malangnya, setelah sebulan dirawat bayi berbobot 1,8 KG itu meninggal dunia karena sakit.

Pada 13 Juni 2022 bayi dengan berat 1,3 KG megalami sesak napas lalu dilarikan ke ICU RSUD Ruteng Mben Mboi.

Setelah melakukan berbagai rangkaian perawatan di ICU, bayi dengan berat 1,3 KG tersebut sudah mulai membaik.

Masalah berikutnya muncul karena pasien tidak memiliki biaya untuk melunasi tunggakan di rumah sakit.

Alhasil pihak RSUD menahan atau tidak mengizinkan mereka pulang karena belum membayar biaya perawatan selama dua minggu di ICU.

Karolina Fatima Keluru mengatakan, biaya rawat di ICU sebesar Rp14 juta. Pihak RSUD sendiri sudah memberikan kebijakan untuk membayar hanya Rp12 juta.

“Kami hanya memiliki uang 1,5 juta untuk biaya rumah sakit. Kami tidak tahu mau cari uang di mana lagi. Saya dan suami belum punya kerja. Kami hanya berharap dari kebaikan hati saudara-saudara bagi bayi kami ini, ungkap Karolina.

Mengetahui Hal tersebut, Sekda Manggarai Timur, Boni Hasudungan, merespon cepat dan segera mengambil langkah taktis untuk menyelesaikan masalah itu.

Melalui Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan, Jefrin Haryanto, Sekda Boni menyampaikan ucapan terima kasih kepada media yang telah memberitakan hal ini dan mendorong banyak pihak untuk menolong pasangan suami istri tersebut.

“Prinsipnya Pemerintah Manggarai Timur sangat responsif untuk hal-hal seperti ini, dan sudah cukup banyak hal serupa yang mendapat respon positif dari Pemkab Matim,” ujarnya.

Sabinus Jampungpun, mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur, karena telah dibantu dalam situasi sulit.

” Terima kasih Pemerintah Manggarai Timur. Kami hanya bisa membalasnya dengan doa,” ucap Sabinus.

Exit mobile version