Republiknews.co.id

Tangani 4.217 Layanan Konsumen di Sulampua, OJK Perkuat Ekosistem Keuangan Lebih Transparan

Kepala OJK Sulselbar Moch Muchlasin saat diwawancarai awak media, di Kantor OJK Sulselbar. (Dok. Chaerani/Republiknews.co.id)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulselbar terus memperkuat layanan perlindungan konsumen sebagai bagian dari upaya menciptakan ekosistem keuangan yang sehat, transparan, dan akuntabel.

Hingga 30 September 2025, OJK Sulselbar telah menangani sebanyak 4.217 layanan konsumen dari berbagai sektor jasa keuangan.

Kepala OJK Sulselbar Moch Muchlasin mengungkapkan, dari total layanan tersebut, sebanyak 466 merupakan permintaan informasi, 3.189 berupa pemberian informasi, dan 568 merupakan layanan pengaduan yang memerlukan tindak lanjut.

“Distribusi layanan ini menunjukkan bahwa masyarakat semakin aktif dalam memanfaatkan kanal layanan OJK untuk mendapatkan informasi maupun menyampaikan pengaduan. Hal ini menjadi indikator positif terhadap meningkatnya kesadaran dan literasi keuangan masyarakat,” ujarnya, dalam keterangannya, kemarin.

Ia menyebutkan, layanan pengaduan konsumen di sektor perbankan menjadi yang paling banyak diakses masyarakat dengan 2.012 layanan, disusul 1.047 layanan dari perusahaan pembiayaan, 646 dari fintech, 153 dari asuransi, 12 dari pergadaian, dan 3 layanan dari dana pensiun.

Menurutnya, peningkatan aktivitas layanan ini mencerminkan peran aktif OJK dalam memastikan bahwa penguatan perlindungan konsumen berjalan beriringan dengan peningkatan literasi dan inklusi keuangan.

“Kami berkomitmen untuk terus memperluas edukasi dan literasi keuangan agar masyarakat lebih memahami hak dan kewajiban mereka dalam berinteraksi dengan lembaga jasa keuangan. Dengan demikian, potensi sengketa dapat ditekan dan kepercayaan publik terhadap sistem keuangan nasional dapat terus terjaga,” tambahnya.

OJK juga mendorong seluruh pelaku usaha jasa keuangan di wilayah Sulampua untuk memperkuat penerapan prinsip transparansi dan tata kelola yang baik dalam setiap layanan kepada masyarakat.

“Tujuan akhirnya adalah membangun ekosistem keuangan yang inklusif, sehat, dan berkeadilan bagi seluruh lapisan masyarakat,” tutupnya.

Exit mobile version