REPUBLIKNEWS.CO.ID, GOWA — Keberadaan Taurungka dan Taulolo Kabupaten Gowa diajak menjadi duta promosi kepada masyarakat luas di sektor pariwisata dan kebudayaan daerah.
Bupati Gowa, Sitti Husniah Talenrang menegaskan, pihaknya terus berkomitmen dalam memajukan potensi pariwisata dan budaya Kabupaten Gowa. Peran berbagai pihak pun diminta untuk mendukung hal tersebut, salah satunya dengan keberadaan Taurungka dan Taulolo Gowa.
“Gowa memiliki sejarah besar yang patut dibanggakan. Kita punya pahlawan nasional seperti Sultan Hasanuddin dan Syekh Yusuf yang menjadi simbol kejayaan dan kebanggaan daerah. Nilai-nilai perjuangan dan kebudayaan inilah yang perlu terus kita budayakan yang salah satunya dipromosikan oleh para generasi muda Taurungka-Taulolo Duta Wisata ini,” ungkapnya, saat membuka Malam Grand Final Pemilihan Taurungka-Taulolo Duta Wisata Gowa Tahun 2025, di Istana Tamalate, Sungguminasa, kemarin.
Dirinya menyebut, kegiatan seperti Pemilihan Taulolo-Taurungka Duta Wisata menjadi bagian dari upaya pelestarian budaya serta pengembangan potensi pariwisata. Dimana program ini juga sejalan dengan visi misi Hati Damai, khususnya dalam peningkatan pemberdayaan organisasi pemuda dan sanggar seni di Kabupaten Gowa.
“Budaya kita itu mahal nilainya. Jika kita konsisten memperkenalkannya ke luar, maka akan menjadi ikon kebanggaan yang bernilai tinggi, seperti Balla Lompoa dan Istana Tamalate yang menjadi simbol budaya Gowa. Pemerintah akan terus memberi perhatian dan dukungan agar kegiatan ini berjalan baik,” terangnya.
Ia juga memberikan motivasi kepada para finalis agar menjadikan ajang ini sebagai wadah untuk berkontribusi terhadap kemajuan daerah. Menurutnya, potensi wisata di Gowa sangat banyak sehingga perlu terus disebarluaskan.
“Kalianlah yang akan menjadi tonggak budaya dan wisata Gowa. Kalian bukan hanya simbol, tapi juga pelestari budaya dan promotor pariwisata daerah. Tetaplah rendah hati dan berbudaya, tunjukkan bahwa masyarakat Gowa menjunjung tinggi adat istiadat dan semangat kebersamaan,” harapnya.
Sementara, Ketua Panitia Pelaksana, A. Mappaodang Mappasessu menjelaskan bahwa kegiatan ini berlangsung sejak 17 Oktober hingga 8 November 2025. Dimana, diikuti oleh 24 peserta dari 18 kecamatan.
Setelah melalui proses seleksi dan beberapa rangkaian, terpilih 10 pasang atau 20 finalis terbaik yang berkompetisi di malam puncak.
“Alhamdulillah kegiatan ini berjalan lancar dengan dukungan penuh Pemerintah Kabupaten Gowa. Kami berharap ajang ini menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk mencintai budaya dan mampu mempromosikan potensi wisata Gowa hingga tingkat nasional dan internasional,” ungkapnya.
