Republiknews.co.id

Tembok Perumahan Roboh Timpa Tiga Orang Anak, Satu Diantaranya Meninggal Dunia

REPUBLIKNEWS.CO.ID, POLMAN — Dinding bangunan tua berukuran sekitar panjang 3 meter dan tinggi 2 meter yang terletak di belakang Perumahan guru SDN 043 Bulubawang Desa Patampanua, Kecamatan Matakali, Kabupaten Polewali Mandar (Polman) Provinsi Sulawesi Barat, roboh dan menimpa tiga orang anak siswa saat sedang bermain di waktu jam istirahat belajar, sekitar pukul 10.00 wita, Selasa (14/01/2020).

Dugaan sementara, ketiga anak tersebut sedang memanjat untuk memetik buah jambu yang pas berdekatan dengan dinding perumahan guru yang merupakan bangunan tua dan kelihatan sudah rapuh.

Tiga orang korbang anak adalah siswa pelajar kelas 4 SDN 053 Bulubawang, satu korban dinyatakan telah meninggal dunia bernama Fery (9 tahun) sesaat setelah dilarikan ke rumah sakit umum daerah (RSUD) Polewali untuk mendapatkan pertolongan medis.

Dua temannya yakni Wahyuddin Aprilian (9 tahun) mengalami luka dan patah pada pergelangan kaki dan Henki (9 tahun) dalam kondisi kritis mengalami luka robek pada kepala bagian belakang, bibir bagian atas sebelah kiri robek dan bengkak pada kelopak mata sebelah kiri.

Kasat Reskrim Polres Polman,
AKP Syaiful Isnaini SE. S.Ik, mengatakan peristiwa itu bermula diduga tiga anak korban tersebut hendak memetik jambu biji yang berada didekat dinding tembok bangunan, salah satu korban memanjat di dinding tembok bangunan tua dan rapuh mengakibatkan tembok bangunan tersebut roboh.

Salah seorang guru honorer, Hardiansyah, mengatakan saat kejadian dirinya sedang berada dalam ruangan kelas, kemudian mendengar suara reruntuhan disertai suara teriakan korban.

Mendengar kejadian itu, ia segera menuju kesumber suara dan mendapati tiga korban tertimpa reruntuhan dinding tembok bangunan, ketiga korban langsung dilarikan kerumah sakit RSUD Polewali untuk dilakukan pertolongan medis.

Wakil ketua DPRD Polman, Amiruddin, saat berada di TKP ditanya awak media mengatakan bahwa salah satu korban meninggal dunia.

“Korban yang telah meninggal dunia bernama Fery adalah kemanakan saya,” tutur amiruddin.

Saat kejadian, ayah korban tidak berada ditempat.

“Orang tua korban meninggal dunia sedang berada di perantauan di Kalimantan,” terang Amiruddin, di tempat kejadian saat polisi sedang memasang garis pembatas ‘Police line’. (Ilham)

Exit mobile version