REPUBLIKNEWS.CO.ID, BUTON TENGAH – Pemuda Kelurahan Watulea, Kecamatan Gu, bersilaturahim ke Rujab Bupati Buton Tengah (Buteng), Samahuddin. Kedatangan elemen pemuda dan Masyarakat ini dalam rangka menghapus stigma buruk yang mencederai nama baik pemuda Watulea, akibat oknum-oknum tak bertanggungjawab.
Dipimpin salah satu legislator DPRD Buteng, Adam Basan, yang juga tokoh masyarakat Kelurahan Watulea. Mereka mengklarifikasi informasi yang selama ini beredar bahwa Masyarakat dan Pemuda Watulea kerap melakukan aksi demonstrasi.
“Kami tokoh masyarakat, tokoh pemuda, dan karang taruna Kelurahan Watulea justru mendukung program pemerintah. Apa yang menjadi imbauan dan arahan serta pembangunan yang masuk di Watulea selalu kami dukung. Kalau pun ada persoalan, didudukan bersama dengan mengedepankan kearifan lokal dan dipertanyakan dengan santun,” jelas Politisi PKS ini saat usai bertemu Bupati Buteng, Rabu (22/4/2020) kemarin.
Selain masalah pemuda Watulea, persoalan lapangan sepak bola di Kelurahan Watulea yang hari ini sudah disertifikatkan pemerintah juga ditanyakan langsung kepada Bupati dan tidak ingin terpengaruhi isu-isu yang coba dibangun oknum yang dianggap sebagai profokator.
“Rupanya lapangan sepak bola itu disertifikatkan untuk diamankan agar tidak diatasnamakan pihak-pihak tertentu dan tidak merubah fungsinya. Sehingga masyarakat nyaman menggunakannya sebagai lapangan sepak bola dan bebas menggelar kegiatan apapun diatasnya. Pemerintah tidak ingin lapangan sepak bola di Watulea itu seperti lapangan sepak bola Tangkalawa Lakudo yang hari ini terus berpolemik,” jelas Adam.
Adam menjelaskan program pemerintah diturunkan untuk kemaslahatan dan kepentingan masyarakat yang lebih baik. Sehingga pihaknya siap mendukung program pembangunan pemerintah bila masuk di Kelurahan Watulea dan siap menyelesaikannya dengan baik jika ada kendala di lapangan.
“Kepada oknum-oknum yang bawa kepentingan pribadi, pribadi saja. Jangan mengatasnamakan masyarakat Watulea,” tegas Adam.
Ditempat yang sama, Ketua Karang Taruna Kelurahan Watulea, Bungaran Rela Herman, mengaku Kalau ada yang mengatasnamakan pemuda Watulea itu ‘kapatuli’ (Nakal,-red), dan tidak dibenarkan.
“Kalau yang lakukan itu oknum, kami akan cari dan membinanya, selama ini kita selalu mendukung apa yang menjadi program pemerintah. Terbaru bentuk dukungan kami adalah melakukan penyemprotan disinfektan dalam upaya mencegah dan memutus mata rantai penyebabaran virus corona,” jelasnya.
Bupati Buteng Samahuddin kemudian mengucapkan terima kasih kepada para tokoh masyarakat dan tokoh pemuda Kelurahan Watulea karena mendukung program pemerintah yang akan masuk di wilayahnya.
“Kita sangat mengapresiasi langkah yang dilakukan pemuda watulea, karena datang membicarakannya secara baik-baik dan santun terhadap persoalan yang ada di Kelurahan Watulea,” ungkapnya.
Kepada tokoh masyarakat dan tokoh pemuda Watulea, lanjut Samahuddin, mengharapkan agar selalu sejalan dengan program pemerintah.
“Pembangunan ada ditangan pemuda, dengan dukungan seperti ini, pemerintah tidak ragu-ragu lagi memasukan anggaran untuk pembangunan di Kelurahan Watulea,” tutup Samahuddin. (Dzabur Al-Butuni)
