REPUBLIKNEWS.CO.ID, KUKAR — Menjelang Pilkada Kutai Kartanegara (Kukar) 2024, tim pemenangan Edi-Rendi memastikan pengawasan ketat untuk mengantisipasi potensi kecurangan.
Ketua Dewan Pengarah Tim Pemenangan Edi-Rendi, Junaidi, menegaskan pentingnya kerja sama seluruh elemen partai koalisi dan relawan dalam menjaga jalannya Pilkada yang jujur dan adil.
“Semua anggota DPRD dan caleg PDIP serta koalisi telah diinstruksikan menjaga wilayah masing-masing. Target kami menang 80 persen, dan setiap suara harus dikawal,” ujar Junaidi dalam konferensi pers di markas besar tim pemenangan, Selasa (25/11/2024).
Sebagai langkah konkret, tim telah mendirikan posko pengaduan di 20 kecamatan di Kukar. Posko ini akan terhubung langsung ke markas besar untuk menerima laporan dugaan kecurangan. Selain itu, sistem real count disiapkan untuk memastikan penghitungan suara berjalan cepat dan akurat.
“Posko dan real count ini adalah garda terdepan untuk menjaga proses pemilu tetap sesuai aturan,” lanjutnya.
Pengawasan juga difokuskan di tingkat Tempat Pemungutan Suara (TPS). Sebanyak 2.894 saksi yang telah dilatih akan ditempatkan di seluruh TPS Kukar. Para saksi diwajibkan hadir sejak pemungutan hingga perhitungan suara.
“Kami pastikan 100 persen TPS memiliki saksi resmi yang terdaftar dalam SK tim pemenangan. Tidak boleh ada celah untuk kecurangan,” tegas Junaidi.
Tim Edi-Rendi juga meluncurkan program sayembara anti-politik uang. Masyarakat yang melaporkan praktik politik uang dengan bukti valid akan mendapat hadiah Rp 25 juta.
“Kami ajak masyarakat berperan aktif. Laporkan jika menemukan pelanggaran, kami akan berikan penghargaan,” tambahnya.
Untuk menjaga integritas, tim memperingatkan bahwa individu yang mengatasnamakan relawan tanpa SK resmi akan dianggap tidak sah. Hal ini dilakukan untuk mencegah penyusupan pihak-pihak yang ingin merusak proses pemilu.
Ketua DPC PDIP Kukar, Edi Damansyah, mengingatkan seluruh struktur partai dan relawan untuk bekerja solid.
“Kami komitmen menjaga demokrasi yang jujur dan adil. Semakin berat perjuangan, semakin indah hasilnya,” katanya.
Dengan strategi terorganisir dan pengawasan ketat, tim Edi-Rendi optimistis meraih kemenangan hingga 80 persen suara.
“Target kami bukan hanya angka, tapi memastikan setiap suara rakyat dihitung secara jujur dan transparan,” jelas Edi.