Republiknews.co.id

Tolak Hasil Tes Tertulis, Pendukung Calon Kepala Desa di Takalar Blokade Jalan Poros Galesong

Massa Calon kepala Desa diberbagai wilayah di Kabupaten Takalar, menggelar aksi unjuk rasa dengan menutup akses jalan Poros Galesong menuju Makassar, Sabtu (12/11/2022). (Foto. Wawan Setiawan)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, TAKALAR — Massa Calon kepala Desa diberbagai wilayah di Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan menggelar aksi unjuk rasa dengan menutup akses jalan poros Galesong menuju Makassar, Sabtu (12/11/2022).

Aksi penutupan jalan tersebut ditengarai hasil tes tertulis dari Panitia Pemilihan Kepala Desa (P2KD) Pilkadas di Takalar, dimana dari hasil tes tersebut, beberapa calon kepala desa dinyatakan tidak lolos.

Massa aksi tampak membakar ban dan memblokade jalan poros Provinsi menggunakan batu dan batang pohon.

Menurut salah satu Calon Kepala Desa,  Anwar Kio, mengatakan masyarakat melakukan unjuk rasa lantaran tidak menerima hasil tes tertulis serta proses pendaftaran.

Dia menduga adanya kecurangan dan intervensi dari P2KD. Intervensi tersebut lantaran pendaftaran cakades  sebelumnya telah ditutup padahal sudah ada 4 calon.

Namun, belakangan panitia memperpanjang pendaftaran dua hari sehingga ada tambahan tiga cakades, sehingga ada 7 total cakades yang terdaftar.

“Padahal panitian P2KD sudah menutup pencalonan dengan 4 calon kepala Desa, tapi kenapa panitia tiba-tiba menambah perpanjangan pendaftaran selama dua hari dan ada 3 calon baru masuk,” ujarnya Anwar Kio.

Dijelaskan, dari tiga cakades yang kembali diterima panitia, satu orang di antaranya  tidak lengkap berkasnya, sementara Satu orang lainnya telah memilih mengundurkan diri, akan tetapi, berkasnya kembali ditarik oleh panitia dan diloloskan.

“Akhirnya ada tes tertulis bagi calon kepala desa yang di desanya lebih dari 5 orang calon,” jelasnya.

“Kita akan aksi sampai ada pemberitahuan dari panitia kabupaten. Kami menolak hasil tes tertulis dari panitia,” sambungnya.

Massa yang kecewa, masuk kedalam kantor Desa kampung Beru (Desa pemekaran) dengan mengacak-acak isi kantor Desa.

Bahkan massa juga membakar kursi milik Kantor Desa.

Sementara kantor Desa disegel dan dibentangi spanduk protes terhadap panitia P2KD.

Anwa juga menyampaikan jika Aksi unjuk rasa ini berlangsung di beberapa wilayah yang memiliki calon kepala desa lebih dari 5 orang yang mengikuti seleksi tes tertulis dan telah keluar hasilnya.

Sementara itu, Kapolres Takalar AKBP Gotam turun langsung ke lokasi memantau aksi unjuk rasa tersebut.

Dia mengatakan aksi unjuk rasa dari warga tersebut karena adanya tidak kepuasan dari hasil tes tertulis. Dimana calon mereka tidak lolos tes tersebut.

“Jadi ada ketidakpuasan dari warga yang calon (kepala desa) tidak lolos tes.,” ujarnya.

“Ada beberapa titik lokasi. Saya imbau kepada bakal calon (kepala desa) yang tidak lulus agar ke Pemdes, di situ buka pengaduan, silahkan kesana melakukan protes.” katanya.

Untuk Pengamanan aksi ini, Kapolres Takalar menerjungkan 327 personelnya dan disebar diberbagai titik aksi.

Sekedar diketahui, Panitia Pemilihan Kepala Desa (P2KD) Serentak di Kabupaten Takalar menjadwalkan pengumuman hasil tes tertulis bakal calon kepala desa.

Sebelumnya, sebanyak 147 orang bakal calon kepala Desa mengikuti tes tertulis yang digelar P2KD.

Tes tertulis tersebut digelar untuk 19 Desa yang memiliki Bakal Calon Kepala Desa lebih dari 5 orang. Untuk pemilihan Kepala Desa serentak, akan di ikuti oleh 37 desa se-Kabupaten Takalar. (*)

Exit mobile version