Republiknews.co.id

Transaksi Perdagangan Karbon Meningkat, Tembus Rp78,38 Miliar

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi saat memaparkan kondisi sektor jasa keuangan melalui aktivitas pasar saham pada Rapat Dewan Komisioner (RDK) Bulanan OJK. (Dok. Tangkapan Layar)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, JAKARTA —- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan perkembangan positif pada kinerja bursa karbon sepanjang periode Agustus 2025. Tercatat sebanyak delapan pengguna jasa baru bergabung, sehingga jumlah total pengguna jasa yang terdaftar mencapai 124.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi, menyampaikan bahwa aktivitas perdagangan karbon juga mengalami peningkatan dengan penambahan volume transaksi sebesar 5.465 tCO2e. Dengan demikian, total volume transaksi hingga saat ini mencapai 1.604.822 tCO2e dengan nilai akumulasi Rp78,38 miliar.

“Pertumbuhan jumlah pengguna jasa dan transaksi menunjukkan semakin meningkatnya partisipasi pelaku pasar dalam mendukung upaya transisi energi dan pengendalian emisi karbon melalui mekanisme pasar,” katanya, dalam keterangan rersminya, kemarin.

Di sisi lain, OJK juga mencatat perkembangan kebijakan buyback saham tanpa Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Pada periode 19 Maret 2025 hingga 29 Agustus 2025, sebanyak 49 emiten telah menyampaikan rencana buyback dengan total dana yang disiapkan sebesar Rp26,52 triliun. Dari jumlah tersebut, realisasi buyback telah mencapai Rp3,83 triliun atau sebesar 14,62 persen.

Menurutnya, langkah buyback saham mencerminkan optimisme korporasi terhadap prospek pasar modal Indonesia sekaligus memberikan dukungan terhadap stabilitas harga saham di tengah dinamika pasar global.

“OJK akan terus mendorong penguatan ekosistem pasar modal, termasuk perdagangan karbon, agar dapat menjadi instrumen yang efektif dalam mendukung pembangunan berkelanjutan sekaligus menjaga kepercayaan investor,” pungkas Inarno.

Exit mobile version