REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kembali mencatatkan pertumbuhan positif pada kinerja di sektor pasar modal di Sulawesi Maluku dan Papua (Sulampua). Hal ini terlihat pada pertumbuhan Single Investor Identification (SID) atau jumlah investor di pasar modal.
Kepala Kantor OJK Sulselbar Moch Muchlasin menyebutkan, pada posisi Februari 2025 pertumbuhan pelaku investor pasar modal sebesar 26,21persen secara tahunan atau year on year (yoy). Dimana telah mencapai 1.009.595 SID.
“Peningkatan partisipasi investor ini turut didorong oleh masifnya kegiatan edukasi pasar modal yang dilakukan secara kolaboratif. Mulai dari OJK, Bursa Efek Indonesia (BEI), perusahaan sekuritas, perguruan tinggi, hingga Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD),” jelasnya, dalam keterangannya, Rabu, (30/04/2025).
Lanjutnya, di tengah kondisi pasar yang fluktuatif, OJK bersama BEI merespons secara sigap dengan mengeluarkan sejumlah kebijakan yang bertujuan untuk menjaga kepercayaan investor dan mendukung kelangsungan perdagangan saham secara sehat.
Adapun kebijakan tersebut yakni, menyesuaikan batasan trading halt dalam hal Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan, dan menyesuaikan batasan auto rejection bawah saham.
“Termasuk adanya kebijakan buyback saham tanpa Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS),” ungkapnya.
Sementara, kondisi pasar modal secara nasional ditutup menguat sebesar 3,83 persen mtd pada 27 Maret 2025 ke level 6.510,62. Hal ini disebabkan adanya sentimen terhadap kondisi perekonomian global.
Penghimpunan dana di pasar modal masih dalam tren yang positif, tercatat nilai Penawaran Umum mencapai Rp57,68 triliun. Dimana, Rp3,24 triliun di antaranya merupakan fundraising dari 5 emiten baru. Sementara itu, masih terdapat 155 pipeline Penawaran Umum dengan perkiraan nilai indikatif sebesar Rp72,54 triliun.
Kemudian, sejak pembukaan pasar saham pasca libur Lebaran Idulfitri pada 8 April 2025, IHSG day to day mengalami penurunan sebesar 7,90 persen dari 6.510,62 ke level 5.996,14. Bahkan sempat mengalami halting selama 30 menit pada pukul 09.00 hingga. 09.30 WIB.
Namun demikian tekanan sedikit berkurang pada 9 April 2025 dengan day to day tercatat sebesar -0,47 persen atau di level 5.967,99 dan pada 10 April 2025, tercatat hasil positif dengan closing IHSG pada level 6.254,02 atau secara day to day naik sebesar 4,79 persen.
