REPUBLIKNEWS.CO.ID, GOWA — Wakil Bupati Gowa Abd Rauf Malaganni menaruh harapan besar pada pelaksanaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke-XVI Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI).
Salah satunya lewat pertemuan yang menghadirkan 50 walikota se-Indonesia, dan sejumlah kepala daerah di Sulawesi Selatan ini mampu melahirkan kebijakan-kebijakan cemerlang untuk kemajuan daerah. Pasalnya, pertemuan tersebut untuk mendengarkan seluruh masukan-masukan dari seluruh walikota yang ada di Indonesia.
“Dengan gagasan-gagasan yang dikemukakan pada Rakernas 2023 ini diharapkan akan bisa membantu dalam peningkatan kesejahteraan bangsa Indonesia kedepannya,” kata Wabup Gowa disela-sela menghadiri Rakernas Ke-XVI APEKSI 2023, di Upper Hills Makassar, kemarin.
Baca Juga : 7 Komisioner KPID Sulsel Resmi Dilantik, Dari Latar Belakang Jurnalis Hingga Eks Aktivis Prodem
Ia berharap, Rakernas APEKSI 2023 ini mampu melahirkan program kerja atau gagasan yang cemerlang sehingga dapat membangun bangsa dan negara.
“Harapannya semoga dalam Rakernas ini melahirkan banyak program kerja dan gagasan cemerlang yang dapat membangun bangsa dan negara,” katanya lagi.
Sementara, Ketua Dewan Pengurus APEKSI Bima Arya Sugiarto menuturkan, kegiatan APEKSI ini tidak hanya sekedar seremonial, tetapi lebih dari itu, APEKSI berbicara mengenai substansi.
Baca Juga : Bertransformasi, Indosat HiFi Siap Tawarkan Internet Rumah Berkualitas dan Andal
“Rakernas APEKSI ini tidak hanya sekadar tarian, ceremony, atau ekspresi seni. Tapi disini kita bicara substansi,” kata Walikota Bogor ini.
Pada kesempatan ini juga, ada sejumlah pesan yang Bima Arya sampaikan diantaranya, APEKSI konsisten mengawal otonomi. Dimana otonomi ini tentu bukan hanya sekadar kekuasaan, kewenangan, tapi otonomi itu untuk menciptakan kesejahteraan, dan memakmurkan bangsa.
Selain itu menghadapi Indonesia Emas Tahun 2045 dengan konsolidasi, kolaborasi dan kaderisasi.
Baca Juga : Indosat Dorong Inovasi Sampah Plastik Jadi Pulsa Untuk Objek Penelitian Kampus
“Kita akan memasuki Indonesia emas 2045. Di 2045 bangsa ini akan berada pada posisi empat dunia. Tapi kondisi Indonesia menuju 2045 tidak akan realitistis jika kita raih tanpa konsolidasi, kolaborasi dan kaderisasi,” tutupnya.