REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR – Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman saat ini tengah fokus menangani masalah pengendalian inflasi di daerah. Hal tersebut merupakan arahan dari Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo.
Caranya adalah dengan memasifkan aksi afirmasi bangga buatan Indonesia, serta percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem.
Untuk menekan angka inflasi pada 2023 mendatang, Andi Sudirman Sulaiman meminta pemerintah daerah yang memiliki program yang menyentuh masyarakat untuk dapat menyinergikannya dengan perencanaan tahun depan pada pembahasan APBD untuk link and match program.
Terkait hal itu, Wakil Ketua DPRD Sulsel, Syaharuddin Alrif menyampaikan apresiasi atas kinerja yang dilakukan gubernur beserta jajarannya di Pemprov Sulsel. Termasuk program penganggaran di tahun 2023 dalam upaya penanganan inflasi yang juga merupakan tugas DPRD Sulsel.
“Kedepan, yang pertama tentu persiapan APBD 2023 kita dimulai pada 26 Oktober. Untuk persiapan APBD 2023, maka kebijakan strategis Pak Gubernur yang men-support adanya hasil uang baru yang ada di masyarakat,” kata Syahar, Rabu (12/10/2022).
Ia mencontohkan Dinas Tanaman Pangan, Ketahanan Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Sulsel yang memprogramkan anggaran Mandiri Benih untuk 100.000 hektar lahan di Sulsel. Program ini mendatangkan uang baru di masyarakat.
Syahar mengkalkulasi jika rata-rata perhektar naik sekitar 2 ton. Dimana setiap tonnya senilai Rp10 juta dan dikalikan 100.000 hektar, maka terdapat uang baru sekitar Rp2 triliun di Sulsel.
“Seperti dikatakan Pak Bupati Soppeng itu per hektarnya Rp10 juta. Ini jika dikalikan 100.000 hektar, itu ada uang baru sekitar Rp2 triliun di Sulsel,” tambahnya.
Program lain seperti menanam di halaman rumah, menanam cabe, tomat dan bawang juga dinilainya baik.
“Saya rasa Pak Gubernur sudah cukup bagus dan ini kami melihat di masyarakat sebagai wakil rakyat yang sering turun langsung ke lapangan,” beber Syahar.
Contoh lain yang disampaikan yakni di sektor kesehatan pada 2023 kebijakan gubernur terdapat 1,7 juta Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBD yang dibayarkan oleh BPJS Kesehatan.
“Sisanya pemerintah kabupaten yang membantu itu. Ada Rp219 miliar untuk 2023. Makanya, walaupun terjadi inflasi, saya optimis bahwa ekonomi Sulsel akan bangkit,” ujar Syahar.
“Demikian juga DPRD Sulsel men-support Forkopimda untuk kemajuan Sulsel agar pada akhir Oktober 2022 sampai akhir Januari 2023 Insya Allah Sulsel kembali normal dan bangkit kembali ekonominya,” tutupnya. (*)
