Wali Kota Taufan Pawe Minta Serapan Anggaran Kegiatan Triwulan II Dipercepat

Wali Kota Taufan Pawe Minta Serapan Anggaran Kegiatan Triwulan II Dipercepat

PAREPARE – Wali Kota Parepare, Dr HM Taufan Pawe meminta agar penyerapan anggaran pada pelaksanaan kegiatan pembangunan triwulan III tahun anggaran 2023 di Parepare, dipercepat.

Itu karena realisasi keuangan pada triwulan II dinilai masih rendah, tidak berbanding lurus dengan capaian kinerja fisik pembangunan.

Hal ini ditegaskan Taufan Pawe dalam Rapat Koordinasi Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Pembangunan Triwulan II Tahun Anggaran 2023, di Ruang Pola Kantor Wali Kota Parepare.

“Ada beberapa SKPD tersendat. Fisik menonjol, tapi serapan anggaran rendah,” ujar Taufan Pawe.

Dia mengungkapkan, ada banyak rekanan mumpuni yang memakai dulu modalnya untuk melakukan kegiatan pembangunan, padahal mestinya dana di daerah cepat digulirkan. Karena jika uang beredar di masyarakat, roda perekonomian bergerak, ekonomi akan tumbuh.

“Karena itu saya tantang pengguna anggaran untuk lari sprint, percepat realisasi keuangan,” tegas Taufan Pawe.

Dalam Monev itu, Taufan Pawe meminta penjelasan satu per satu Kepala SKPD yang realisasi keuangannya masih rendah tentang apa kendalanya.

“Ambil langkah-langkah responsif memantau progres kegiatan, agar realisasi fisik dan serapan anggaran berbanding lurus. Dijaga dan dipush serapan anggaran,” pinta Taufan Pawe.

Plt Kepala Bappeda Parepare, Zulkarnaen Nasrun dalam Monev Triwulan II melaporkan, bahwa capaian kinerja pelaksanaan kegiatan/sub kegiatan pembangunan triwulan II per 30 Juni 2023 mencapai 51,57%, dan per 31 Juli 2023 telah meningkat menjadi 55,31%.

“Capaian ini lebih tinggi dibanding tahun 2022 yang sebesar 48,31%,” kata Zulkarnaen.

Sementara realisasi keuangan per 30 Juni 2023 masih cukup rendah sebesar Rp342,62 miliar atau hanya 36,25% dari total belanja.

“Kemudian per 31 Juli 2023 meningkat menjadi Rp360,15 miliar atau 38,62%. “Realisasi ini masih lebih baik jika dibanding tahun 2022 yang pada triwulan II realisasinya hanya Rp252,95 miliar atau hanya 27,40% dari total belanja,” tandas Zulkarnaen. (*)