REPUBLIKNEWS.CO.ID, JAKARTA — Wakil Menteri Agama (Wamenag), Zainut Tauhid Sa’adi mengingatkan agama jangan dijadikan bahan olokan. Hal ini menanggapi postingan viral di media sosial tentang meme stupa Borobudur mirip Jokowi.
“Saya meminta kepada siapa pun untuk tidak menjadikan simbol agama sebagai bahan olokan atau guyonan, karena hal tersebut dapat melukai perasaan umat beragama yang bersangkutan,” jelas Zainut dalam keterangannya seperti dikutip pada Sabtu (18/06/2022).
“Apa pun alasannya, tindakan tersebut tidak etis dan tidak dibenarkan oleh agama dan peraturan perundang-undangan. Perbuatan tersebut dapat dikategorikan sebagai perbuatan SARA,” ungkapnya.
Wamenag mengatakan, kebebasan menyampaikan pendapat seperti kritik atau saran diimbau dilakukan dengan cara yang santun, bijak, dan menghormati etika. Selain itu, tidak melakukan kritik dengan cara yang sarkastik serta melanggar norma susila, hukum, dan agama.
Zainut mengimbau masyarakat bijak dalam menggunakan media sosial. Selain itu, masyarakat diimbau tidak cepat memposting atau menyebarkan berita, baik berita yang berupa foto, video, meme atau konten narasi yang mengandung ujaran kebencian, fitnah, dan SARA.
Sementara itu, terkait postingan meme stupa Borobudur yang diedit mirip Jokowi, Kemenag menyerahkan pada kepolisian untuk mengusut pelakunya.
“Terhadap postingan meme stupa Borobudur mirip Pak Jokowi, saya menyerahkan kepada pihak kepolisian untuk mendalami masalah tersebut dan mengusut semua pihak yang terlibat untuk selanjutnya diproses hukum sesuai dengan ketentuan perundangan yang berlaku,” terangnya.
Lebih lanjut Zainut mengajak para tokoh dan elite masyarakat untuk membangun budaya politik santun yang dilandasi nilai-nilai luhur, akhlak mulia dan berkeadaban.
