REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR — Warga Lorong 24, di Jalan Muhammad Yamin Baru, Keluarahan Bara-baraya Timur, Kecamatan Makassar memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia Ke-77 Tahun dengan konsep unik dan berbeda.
Jika pada umumnya kemeriahan pesta Kemerdekaan RI ini dirayakan dengan beragam lomba Agustusan. Warga sekitar memilih membuat sebuah pertunjukan pameran lukisan dan mural.
Kegiatan yang dinamai ARTSOCIETY ini berlangsung sejak 17 hingga 20 Agustus 2022. Dimana berisi kegiatan pameran lukisan, mural, musik, dan layar tancap. Kegiatan ini dikelola oleh Kelana Artspace bersama Bara-baraya Project dan difasilitasi warga di RW 5.
Menurut Ashabul Kahfi dari Kelana Artspace, pameran gang mencoba mendekatkan kembali seni di masyarakat. Khususnya bagi kalangan masyarakat kawasan padat penduduk dan urban di Kota Makassar.
“Kelana beberapa kali membuat aktivitas kesenian seperti pameran seni rupa dan screening film, tapi baru kali ini kita bisa mewujudkan keinginan untuk membawa kesenian ke gang padat penduduk. Bahkan berhasil mendapat space untuk membuat mural street art dalam lorong 24 di Bara-baraya Timur ini,” katanya dalam keterangannya, Jumat (19/08/2022).
Sementara Irwan. AR dari Bara-baraya Project ini mengaku, pameran ini bagian dari kerja kebudayaan untuk memberikan suasana berbeda di hari Kemerdekaan RI maupun dalam keseharian masyarakat.
“Ini momen hari kemerdekaan yang biasanya dimanfaatkan masyarakat untuk bergembira dengan segala macam aktivitas mulai dari lomba-lomba hingga pesta rakyat semacam memberi jeda pada keseharian mereka,” ungkap Irwan.AR yang juga adalah salah satu warga di kelurahan Bara-baraya Timur ini.
Irwan AR, juga mengungkapkan bahwa masyarakat yang kesehariannya bergelut dengan mencari makan tidak perlu dipusingkan dengan makna merdeka di hari kemerdekaan bagi mereka ada momen mereka bisa riang gembira.
Salah satu seniman perupa, Zamkamil mengungkapkan bahwa pameran di gang ini bisa memberikan efek psikologis bagi warga yang sehari-hari hidup dalam gang sempit dan rumah-rumah yang saling berhimpitan.
“Dengan beberapa karya perupa khususnya mural yang memberi warna-warna terang berefek psikologis yang memberikan semangat kepada warga,” ujar Zamkamil.
Kegiatan melibatkan perupa Dieters, Dangkers, Minores, Rashe, Caman, Ansar Muyassar, Zam Kamil, Rizqi Ramadhan, Irsandy Muis, Abd. Rasyid, Opal, Ipaat, Uga , Alif Alfah, Dhia, Fathirsky, Hadi Wicaksono, Jon Rahman, Muh. Fadly Saleh, Ummuh. (*)
