Republiknews.co.id

Wisatawan Asal Belanda Kagumi Koleksi-Koleksi Kerajaan Gowa di Museum Balla Lompoa

Wisatawan asal Belanda saat berkunjung di Museum Balla Lompoa, kemarin. (Dok. Disparbud Gowa)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, GOWA — Wisatawan asal Belanda terlihat menikmati seluruh koleksi yang ditampilkan di Museum Balla Lompoa. Hal ini terlihat saat mereka berkunjung di Museum Balla Lompoa.

Ratusan koleksi tersebut merupakan peninggalan Kerajaan Gowa dari masa ke masa. Mulai dari benda-benda pusaka, pakaian kebesaran raja, hingga arsip-arsip sejarah. Dari koleksi tersebut menjadi ruang wisata edukatif bagi wisatawan mancanegara.

“Kali ini kami menerima kunjungan wisatawan asal Belanda di museum, mereka melihat-lihat koleksi yang ada. Ini akan membuat mereka mengenal lebih dekat sejarah dan kebudayaan Kerajaan Gowa sebagai salah satu kerajaan besar di Sulawesi Selatan,” terang Kepala Bidang Kebudayaan, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Gowa, Ikbal Thiro, dalam keterangannya, kemarin.

Lanjutnya, dengan kunjungan ini juga menunjukkan besarnya minat wisatawan asing terhadap warisan budaya lokal yang ada di Kabupaten Gowa. Ini juga akan mendorong jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Gowa.

Apalagi di tahun ini pihaknya menargetkan jumlah kunjungan wisatawan ke Kabupaten Gowa sebanyak 938.300 orang di seluruh destinasi wisata yang ada. Salah satunya Museum Balla Lompoa, jumlah tersebut terdiri dari 936.159 wisatawan domestik (nusantara), dan 2.141 dari wisatawan mancanegara.

“Dengan terus meningkatnya minat wisatawan, kami akan terus berkomitmen untuk memperkuat promosi serta meningkatkan fasilitas museum agar semakin nyaman dan menarik bagi pengunjung,” tegasnya.

Ikbal menambahkan, banyaknya kunjungan wisatawan mancanegara ke Museum Balla Lompoa juga menjadi bukti bahwa kekayaan budaya lokal masih memiliki daya tarik kuat di mata dunia.

“Kunjungan ini adalah bentuk apresiasi wisatawan mancanegara terhadap upaya pelestarian budaya yang dilakukan pemerintah daerah bersama masyarakat. Kami berharap kegiatan semacam ini terus berlanjut agar semakin banyak orang mengenal sejarah dan identitas lokal daerah kita,” harapnya.

Exit mobile version