REPUBLIKNEWS.CO.ID, SAMARINDA – Puluhan warga Samarinda, Kalimantan Timur, tertipu hingga nyaris Rp1 miliar. Mereka tergiur oleh iming-iming minyak goreng murah.
Pelaku dengan inisial FA mengaku kepada sejumlah korbannya memiliki kenalan bos distributor minyak goreng. Para korban pun tergiur untuk memesan minyak goreng murah tersebut.
Hingga pada akhirnya, para korban merasa tertipu setelah minyak goreng yang sudah dibelinya itu tak kunjung datang. Mereka pun beramai-ramai melaporkan kejadian tersebut ke Polresta Samarinda, Selasa (8/2/2022). Kerugian mereka ditaksir mencapai Rp900 juta.
“Hari ini kami datang membuat laporan atas kasus dugaan penipuan yang ditujukan kepada FA sebagai terlapor. FA menjanjikan klien saya minyak goreng dengan harga murah, namun setelah uang ditransfer minyak goreng yang dijanjikan tak kunjung diberikan,” jelas kuasa hukum salah satu korban, Dyah Lestari, saat ditemui di Polresta Samarinda usai melapor.
Dyah menjelaskan, oleh FA para korban dijanjikan minyak goreng murah dengan harga Rp150 ribu per dus. Korban pun memesan dengan jumlah banyak.
“Awalnya para korban memesan 5000 dus pada November 2021 dan transaksi itu tidak ada masalah. Namun para korban kembali memesan sebanyak 7000 dus, tapi hanya 900 dus yang diterima,” tambah Dyah.
“Total uang yang sudah di transfer ke rekening terlapor hingga saat ini sebanyak Rp900 juta,” bebernya.
Lantaran tak kunjung menerima barang yang dipesan, para korban kemudian melaporkan kasus tersebut ke FKPM Pelita guna melakukan mediasi terkait masalah tersebut.
“Para korban awalnya minta untuk dimediasi, tapi dari pelapor tidak dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya. Pihak penyidik kepolisian juga telah menyebut bahwa pelapor sudah menyerahkan diri kemarin, namun kami diminta membuat laporan untuk bisa ditindaklanjuti,” terangnya.
Salah seorang korban, Citra Wardani mengaku mengenal FA dari media sosial dan tetangga di salah satu indekost. Saat itu Citra ditawarkan oleh FA minyak goreng untuk keperluan pribadi. Namun saat harga minyak goreng meroket dan langka, ia pun memesan banyak dan mengajak rekan-rekannya.
“Waktu awal itu harga Rp170 ribu satu dus, dan kemudian jadi Rp150 ribu per dus. Kita dijanjikan free ongkir, bonus beras dan gula, dari itu saya langsung memesan banyak,” ujarnya.
Kepada Citra, FA pun sering beralasan bahwa minyak goreng yang dipesannya tak dapat dikirim lantaran berbagai alasan. Hingga akhirnya Citra pun sempat mendatangi gudang di Jalan Batuah, Samarinda yang disebut FA sebagai lokasi penyimpanan minyak goreng tersebut. Namun saat berada dilokasi, gudang yang disebutkan tidak pernah ada.
“Saya disuruh sendiri kesana, pas saya cek, bukan gudang melainkan mess karyawan batu bara,” sebutnya.
Kasus ini pun kini ditangani jajaran Reskrim Polresta Samarinda. Kasus ini masih dalam tahap pemeriksaan pelapor dan pengumpulan barang bukti.
“Hari ini baru laporannya kita pelajari dulu kasusnya, setelah itu baru kita informasikan,” demikian Kasat Reskrim Polresta Samarinda, Andika Dharma Sena. (*)
