REPUBLIKNEWS.CO.ID, TAKALAR — Tidak ada yang menyangka, kelakuan 14 anak di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan yang nekat merusak kantor Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) milik Desa Topejawa, Kecamatan Mangngarabombang, Rabu (24/11/2021).
14 pelaku yang rata-rata masih berstatus pelajar ini, merusak kantor PKK dengan cara menghancurkan dinding pembatas ruangan kantor yang terbuat dari Gipsung.
Saat ditemui, Pj Kepala Desa Topejawa Asrul Kadir mengaku belum mengetahui apa motif para pelaku sehingga nekat melakukan pengrusakan. “Kami belum tau apa motif para pelaku ini sehingga nekat melakukan pengrusakan,” tutur Asrul kadir.
Asrul mengungkap jika pengrusakan Gedung PKK Desa Topejawa ini dilakukan oleh anak-anak yang kebanyakan masih berstatus pelajar dan dibawah umur, dengan jumlah pelaku 14 orang. “Jadi 14 orang pelaku ini rata-rata berstatus pelajar dan masih dibawa umur,” kata Asrul.
Lanjutnya, diperkirakan pengrusakan ini dilakukan usai pemilihan Kepala Desa, namun pengrusakan dipastikan tidak ada kaitannya dengan perolehan hasil Pilkades.
“Kalau informasinya pengrusakan ini dilakukan usai pemilihan Kepala Desa, namun kami pastikan pengrusakan kantor PKK tidak ada kaitannya dengan Pilkades,” tegas Asrul.
Masih kata Asrul, pasca pengrusakan ini, perangkat Desa Topejawa bersama aparat Kepolisian Bhabinkamtibmas dan Anggota Babinsa Kodim 1426/Takalar lansung mencari para pelaku.
Alhasil, ke 14 pelaku ditemukan berkat informasi masyarakat Desa setempat. “Setelah melakukan pencarian, akhir kami temukan semua siapa siapa pelakunya,” tambahnya.
Rabu (24/11), Pemerintah Desa berasa Bhabinkamtibmas dan Babinsa memanggil para pelaku beserta para orang tuanya untuk datang ke Kantor Desa.
Di kantor Desa, orangtua para pelaku sepakat memilih jalan damai dengan mengganti semua kerusakan yang ditimbulkan para anak-anaknya, dengan catatan kasus tersebut tidak diproses secara hukum. “Orang tua para pelaku sepakat mengganti semua kerusakan, tapi dengan catatan kasus tersebut tidak di proses secara hukum,” tegas Kepala Desa Topejawa.
Pasca pertemuan, para pelaku kemudian melakukan perbaikan terhadap seluruh kerusakan yang di timbulkan. Sementara, Kasatreskrim Polres Takalar, AKP Hardjoko mengungkap jika kasus tersebut diselesaikan di Kantor Desa dengan memilih jalan damai. “Kami sempat ingin mengambil alih kasus tersebut, namun Kepala Desa bersama para orang tua pelaku sepakat memilih jalan damai,” ungkap Akp Hardjoko.
Ia juga mengimbau agar masyarakat kabupaten Takalar yang baru saja melakukan pesta demokrasi pemilihan Kepala Desa, untuk bisa menjaga Kabupaten Takalar agar tetap aman dan kondusif. (Al-ghifari)
