0%
logo header
Rabu, 30 Januari 2019 12:54

76 Guru Garis Depan Kabupaten Jeneponto Resmi Dikukuhkan Jadi ASN

Pengukuhan 76 orang guru garis depan kabupaten Jeneponto oleh Penjabat (Pj) Sekda Prov Sulsel, di Ruang Pola Kantor Gubernur Sulsel, Rabu (30/01/2019).
Pengukuhan 76 orang guru garis depan kabupaten Jeneponto oleh Penjabat (Pj) Sekda Prov Sulsel, di Ruang Pola Kantor Gubernur Sulsel, Rabu (30/01/2019).

REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR — 76 orang guru garis depan dari Kabupaten Jeneponto resmi dikukuhkan sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN). Dari 76 orang tersebut dua orang tidak hadir dikarenakan baru saja proses selesai melahirkan.

Diketahui, 76 orang ASN tersebut merupakan pengangkatan pada tahun 2017 lalu, namun baru diberikan Surat Keputusan (SK) dengan nomor surat 800/344/XV/BKD, pada hari Rabu (30/01/2019).

Penjabat Sekertaris Daerah (Sekda) Pemprov Sulsel, Ashari Faksirie Radjamilo menyampaikan, ucapan selamat terlebih dahulu kepada seluruh ASN yang telah melewati masa magang selama satu tahun setelah diangkat menjadi PNS.

Baca Juga : Husniah Talenrang Beri Bantuan Pangan ke Warga Miskin Ekstrem di Parangloe

“Sebelumnya saya ucapkan selamat kepada 74 orang yang sudah diambil sumpahnya hari ini. Teman-teman sudah menjadi ASN 100 persen,” kata pria kelahiran Jeneponto itu dalam sambutannya, di Ruang Pola Kantor Gubernur Sulsel, Jalan Urip Sumoharjo Makassar, Rabu (30/01/2019).

Karaeng Jaja sapaan akrabnya, menyampaikan beberapa pesan kepada seluruh ASN yang baru-baru saja menerima SKnya agar bekerja sesuai ketentuan dan aturan yang berlaku.

“Jangan sampai ada oknum yang tidak bertanggung seperti apa yang dilakukan para pendahulu yang tidak bertanggung jawab,” ungkapnya.

Baca Juga : Dari Survei Kepuasan Responden, OJK Sulselbar Perkuat Implementasi Tugas dan Fungsi

Karaeng Jaja berharap, kepada seluruh ASN yang baru saja dikukuhkan tersebut, bisa meluruskan semua masalah yang ada, apalagi sebagai guru yang mendidik anak-anak di sekolah. Karena lanjutnya, tugas sebagai guru merupakan salah satu sosok yang harus memberikan contoh terhadap murid-muridnya.

“Kita ketahui musuh besar kita ada dua pertama adalah berita hoaks dan kedua adalah bahaya narkoba. Jadi baru-baru saya dipanggil untuk membahas soal bahaya narkoba,” jelasnya.

Selain itu, Karaeng Jaja juga menekankan, kepada seluruh ASN tersebut agar tidak ada yang mengambil tindakan untuk pindah dari tempat dimana mereka diangkat sebagai ASN.

Baca Juga : Inspiring Srikandi, PLN UIP Sulawesi Dorong Pelaku Usaha Perempuan Single Parent Makin Berdaya

“Saya berharap kepada teman-teman yang 74 orang ini jangan ada yang mau pindah, jangan coba-coba ada yang minat pindah untuk pindah dari tempat pengangkatan setelah mengabdi selama 10 tahun. Kalau tidak mengabdi selama sepuluh tahun jangan coba-coba masuk disini, kalau memang tidak setuju hari ini juga mengudurkan diri,” ujarnya.

Karaeng Jaja menjelaskan, jangan ada yang coba-coba untuk berpindah tempat, tapi kalau untuk pindah dalam ruang lingkup Sulawesi Selatan diperbolehkan. Termasuk untuk tidak keluar dari dari Sulsel, karena mereka telah mendapatkan jatah posisi di Sulsel.

“Bapak ini sudah mengambil jatahnya orang disini (Jeneponto). Saya mau tahu dulu siapa yang dari Jeneponto, coba berdiri dulu, ini asli Jeneponto, berarti kan lebih banyak yang dari luar,” tegasnya.

Baca Juga : Korban Kebakaran di Bu’nea Gowa Akan Dibangunkan Rumah Layak Huni

Terpisah, Kepala Bidang Perencanaan dan Informasi ASN BKD Pemprov Sulsel, Irwansyah SH menyampaikan, guru garis depan yang sempat hadir pada kesempatan ini sebanyak 74 orang, dua kabarnya berhalangan, karena baru saja melahirkan.

“Kita semua berharap kepada teman-teman kita dari Jeneponto semoga pengambilan sumpah ASN bisa segera rampung dan semoga bisa segera diproses dan bekerja dengan baik,” pungkasnya. (rls)

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: redaksi.republiknews1@gmail.com atau Whatsapp +62 813-455-28646