REPUBLIKNEWS.CO.ID, ASAHAN — Masyarakat desa Sei Nadoras dan Silau Jawa, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, juga seluruh pengguna jalan via Silau Jawa merasa resah dengan kondisi jalan yang mereka lalui semakin hari semakin sulit.
Banyak pengguna jalan yang melintas terperosok ke dalam lubang yang berlumpur, membuat sebagian orang harus membatalkan niatnya untuk pergi dan harus kembali ke rumah.
Namun tidak sedikit pula yang tetap melanjutkan perjalanan walaupun harus mencari jalan lintas melalui areal tanaman kelapa sawit milik PTPN IIII kebun Huta Padang.
Baca Juga : Husniah Talenrang Beri Bantuan Pangan ke Warga Miskin Ekstrem di Parangloe
Sebenarnya jalan lintas via Silau Jawa ini memang sudah pernah dihotmix beberapa tahun lalu, namun diduga akibat tidak ada pemeliharaan dari pihak Pemkab Asahan, atau beban truck yang setiap hari melintas di jalan tersebut melebihi kapasitas tonase, sehingga jalan lintas via Silau Jawa ini semakin hari semakin sulit saja dilalui.
Masyarakat desa Silau Jawa sampai dengan Kampung baru kecamatan Bandar Pasir Mandoge kabupaten Asahan, merupakan para petani kelapa sawit, sehingga setiap hari puluhan truck pengangkut kelapa sawit melintas di jalan tersebut, maka mungkin ini lah salah satu penyebab jalan tersebut semakin hari semakin hancur.
Namun menurut Dunan Herver Sianturi, yang merupakan tokoh masyarakat sekaligus anggota dari Lembaga Sosial Kontrol mengatakan, “Seharusnya Pemkab Asahan, melalui Dinas PU nya lebih memprioritaskan jalan via Silau Jawa ini, mengingat Sumber Devisa Pendapatan ada dari Desa Silau Jawa ini,” demikian ucap Dunan Herver Sianturi.
Baca Juga : Dari Survei Kepuasan Responden, OJK Sulselbar Perkuat Implementasi Tugas dan Fungsi
Masih dengan Dunan Herver Sianturi, “Jadi jangan disalahkan truck pengangkut TBS kelapa sawit yang setiap hari melintas, seharusnya justru karena pemkab sudah tahu jika masyarakat di desa silau Jawa sampai Kampung Baru notabenenya adalah petani kelapa sawit, yah pihak Pemkab Kabupaten Asahan seharusnya lebih memperhatikan kondisi jalan via Silau Jawa ini, jadi jangan malah di biarkan tanpa kejelasan, jika tidak melewati jalan via silau Jawa ini, lantas mau lewat dari mana truck-truck pengangkut TBS milik para petani,” ucap Dunan Herver Sianturi lebih lanjut dengan geramnya.
Pada hari Minggu (25/01/2021) pukul 10.30 wib awak Republiknews.co.id berada di lokasi titik jalan terparah sepanjang jalan tersebut.
Masyarakat berharap, semoga Pemkab Asahan melalui dinas PU nya bisa segera memperbaiki jalan lintas via Silau Jawa ini dengan segera. (Supri Agus)