0%
logo header
Sabtu, 12 November 2022 10:36

Bedah Buku Aldera, Rudianto Lallo Sebut Berkat Gerakan Aldera Semua Bisa Jadi Pemimpin

Rizal
Editor : Rizal
Ketua DPRD Makassar, Rudianto Lallo menyerahkan penghargaan kepada Pius Lustrilanang dalam acara bedah buku Aldera di Hotel Claro, Makassar, Jumat (11/11/2022). (Foto: Istimewa)
Ketua DPRD Makassar, Rudianto Lallo menyerahkan penghargaan kepada Pius Lustrilanang dalam acara bedah buku Aldera di Hotel Claro, Makassar, Jumat (11/11/2022). (Foto: Istimewa)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR – Yayasan Anak Rakyat Indonesia (YARI) bersama Ikatan Alumni (IKA) Universitas Hasanuddin (Unhas) menggelar kegiatan bedah buku Aldera, Potret Gerakan Politik Kaum Muda 1993-1999. Bertempat di Hotel Claro, Makassar, Jumat (11/11/2022) kemarin.

Bedah buku Aldera tersebut menghadirkan langsung mantan Sekjen Alder sekaligus Anggota BPK RI, Pius Lustrilanang.

Hadir pula empat narasumber lainnya selaku pembedah, masing-masing Wakil Rektor III UNM Makassar Prof Hasnawi Haris, Rektor UIN Alauddin Makassar Prof Hamdan Juhannis, Wakil Rektor III Unhas era reformasi Prof Amran Razak, serta Aktivis 1998 di Makassar, Akbar Endra.

Baca Juga : Pemerintah Bakal Setop Impor Solar Tahun Depan, FORMID Apresiasi Langkah Menteri ESDM

Kegiatan bedah buku Aldera ini juga dihadiri Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan, Bupati Sinjai Andi Seto Gadhista Asapa, Wakil Ketua DPRD Sulsel Ni’matullah Erbe, serta mantan Penjabat Wali Kota Makassar Prof Yusran Yusuf.

Dalam sambutannya, Ketua Panitia Bedah Buku Aldera, Rudianto Lallo menegaskan bahwa kemerdekaan yang dirasakan masyarakat Indonesia hari ini adalah berkat perjuangan aktivis 1998.

“Mengapa saya menginisiasi Yayasan Anak Rakyat Indonesia dengan IKA Unhas Kota Makassar dalam bedah buku Aldera? Karena apa yang kita rasakan dan nikmati hari ini itu karena perjuangan tokoh aktivis 98, salah satunya dimotori oleh Bang Pius Lustrilanang ini,” katanya.

Baca Juga : Husniah Talenrang Beri Bantuan Pangan ke Warga Miskin Ekstrem di Parangloe

Menurut ketua DPRD Kota Makassar itu, dengan suksesnya gerakan senior-senior Aldera, maka siapa saja masyarakat Indonesia dapat menikmati kebebasan seperti yang dirasakan saat ini. Termasuk adanya peluang anak rakyat menjadi bagian penting dari struktur pemerintahan.

“Sekarang anak rakyat juga bisa menjadi pemimpin, semua tak lepas dari perjuangan aktivis era reformasi atau 98,” tegas Rudianto Lallo.

“Tahun 1998 berhasil menjatuhkan kekuasaan otoriter, kita tidak mengatakan itu harus kita lakukan, tetapi kalau ada kekuasaan yang keliru jalannya maka yang bisa mengoreksi adalah kekuatan mahasiswa dan rakyat,” tambahnya.

Baca Juga : Dari Survei Kepuasan Responden, OJK Sulselbar Perkuat Implementasi Tugas dan Fungsi

Sementara itu, mantan Sekjen Aldera, Pius Lustrilanang menyampaikan terima kasih kepada Rudianto Lallo yang telah menginisiasi bedah buku Aldera tersebut di Kota Makassar.

“Terima kasih saya ucapkan terkhusus kepada Rudianto Lallo atas inisiasinya menyelenggerakan bedah buku Aldera ini,” kata Pius.

Pada kesempatan itu juga, Pius menegaskan jika gerakan dalam membangun bangsa ini, tidak akan pernah berhenti. Ia juga turut menolak perubahan konstitusi, diantaranya perpanjangan masa jabatan presiden. (*)

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: redaksi.republiknews1@gmail.com atau Whatsapp +62 813-455-28646