0%
logo header
Minggu, 27 Februari 2022 10:19

Cegah Stunting, Dinkes Sulsel Mulai Rekrut Tenaga Gizi yang Akan Ditugaskan di 240 Desa

Redaksi
Editor : Redaksi
Proses Rekruitmen TGPD oleh Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel. (Istimewa)
Proses Rekruitmen TGPD oleh Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel. (Istimewa)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR – Proses rekruitmen Tenaga Gizi Pendamping Desa (TGPD) telah dimulai pada hari Jum’at dan Sabtu (25-26/2/2022). Tenaga pendamping gizi ini akan terlibat dalam upaya pencegahan sunting di Sulawesi Selatan melalui program Aksi Stop Stunting.

Dalam proses perekrutan ini melibatkan kerjasama dengan Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kementrian Kesehatan (Kemenkes) Makassar dan Universitas Hasanuddin. Adapun peserta yang mengikuti proses rekruitmen ini sebanyak 311 orang.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan dr. Arman Bausat menjelaskan, TGPD ini nantinya akan terlibat dalam program Aksi Stop Stunting. Hal ini menjadi fokus Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman yang terus mendorong peningkatan SDM.

Baca Juga : Dinas Kesehatan Sulsel Kirim Bantuan untuk Korban Tanah Longsor di Tana Toraja

“Program ini akan dilaksanakan di 24 Kabupaten Kota dimana  masing-masing  kab/kota ada 10 Desa/Kelurahan lokus dengan jumlah total sebanyak 240 Desa/Kelurahan dimana dalam pelaksanaannya kegiatan ini akan melibatkan TGPD,” ungkapnya, Jumat (25/02/2022).

Arman juga mengungkapkan, tenaga gizi yang lolos seleksi akan mengikuti pelatihan teknis dibawah bimbingan Dinas Kesehatan Provinsi, Universitas Hasanuddin dan Poltekkes Kemenkes Makassar.

“Sebanyak 240 tenaga pendamping gizi yang direkrut. mereka nantinya bertugas pada satu desa, berarti ada 240 Desa yang menjadi lokus pada 24 Kabupaten/Kota dan akan bertugas selama kurang lebih 7 bulan, yakni hingga bulan November dan akan dilakukan evaluasi pada desember nanti,” ujarnya.

Baca Juga : Dinkes Sulsel Laksanakan Monev Aksi Stop Stunting Bersama OPD Terkait di Tiap Lokus Kabupaten dan Kota

Soal tugas pendamping gizi, Arman mengaku, untuk memberikan edukasi kepada keluarga pada 1000 Hari Pertama kehidupan dan memberikan paket intervensi gizi pada anak dan ibu hamil untuk desa lokus stunting di 24 Kabupaten dan Kota.

“Para pendamping juga akan melakukan sosialisasi  perubahan perilaku pada remaja putri, ibu hamil dan ibu yang memiliki balita,” ucapnya.

Ditambahkan Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat pada Dinas Kesehatan Sulsel Andi Nurseha bahwa berbeda dari tahun sebelumnya,  tahun 2022 ini Pemprov Sulsel mengintervensi seluruh Kabupaten dan Kota dengan menetapkan 10 lokus masing-masing daerah.

Baca Juga : Pemprov Luncurkan Program Prioritas Gubernur Andalan “Gerakan Cari Mantu Bersih Narkoba”

“Diharapkan akan ada terbentuk tim percepatan penurunan stunting di desa, sehingga ketika Tim Pendamping Gizi ini tidak lagi bertugas di desa porgram Aksi Stop Stunting tetap berjalan dengan adanya Tim Percepatan Penurunan Stunting di Desa,” jelasnya.

TPG ini pun diharapkan dapat menjaring keluarga tidak mampu yang tidak terdaftar pada jaminan kesehatan, khususnya Ibu Hamil KEK, Balita Gizi Kurang/Buruk dan Balita Stunting.

“Insya Allah ke depan kita  akan lebih banyak berkoordinasi dengan OPD terkait khususnya dalam penanganan kemiskinan bagi keluarga yang tidak mampu,” lanjutnya.

Baca Juga : Lampaui Target Nasional, Capaian Imunisasi Anak di Sulsel 98,4 Persen

Untuk diketahui, para calon TGPD diharuskan menjalani seleksi yang dibagi dalam 3 sesi. Pertama, tes melalui media elektronik. Kedua, tes praktek pengukuran antropometri dan ketiga tes wawancara. (*)

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: redaksi.republiknews1@gmail.com atau Whatsapp +62 813-455-28646