REPUBLIKNEWS.CO.ID, GOWA — Wakil Bupati Gowa, Darmawangsyah Muin menyampaikan rasa bangganya karena Kabupaten Gowa kedatangan dua ulama besar dari Al Azhar Kairo Mesir. Antara lain, Syekh Hamdy Fetyan Ahmad Elsyekh Aly dan Syekh Ahmad Attia Attia Ibrahim Gadalla
Hal ini disampaikannya saat menghadiri Syiar Ramadan dan melakukan tarawih bersama, di Masjid Agung Syekh Yusuf Kabupaten Gowa.
“Malam ini menjadi istimewa dan kehormatan bagi kita atas kehadiran tamu dari Al Azhar Mesir, karena tidak semua daerah mendapatkan kunjungan ini. Bahkan di Sulawesi Selatan hanya delapan kabupaten dan kota yang dikunjungi, termasuk Gowa,” ungkapnya, dalam kegiatan, kemarin.
Baca Juga : Husniah Talenrang Beri Bantuan Pangan ke Warga Miskin Ekstrem di Parangloe
Dengan kehadiran dua ulama asal Mesir ini pun tentunya akan membuat Kabupaten Gowa semakin dikenal sebagai daerah religius yang melahirkan banyak tokoh agama, salah satunya Pahlawan Nasional dua negara Tuanta Salamaka Syekh Yusuf Al Makassar.
Pada kesempatan tersebut, dirinya turut menyampaikan program 100 hari kerjanya bersama Bupati Gowa, Sitti Husniah Talenrang terkait keagamaan yakni Gowa Cerdas atau Gowa Caradde “Ayo Mengaji” yang baru saja dicanangkan beberapa waktu lalu.
“Kami mempunyai program 100 hari kerja terkait keagamaan yaitu “Ayo Mengaji” dimana sebelum pembelajaran dimulai, seluruh siswa akan mengaji 30 menit yang bertujuan meningkatkan kecerdasan spiritual anak didik sehingga melahirkan siswa berkarakter,” jelas Wabup Gowa.
Baca Juga : Dari Survei Kepuasan Responden, OJK Sulselbar Perkuat Implementasi Tugas dan Fungsi
Olehnya dirinya berharap melalui momentum Syiar Ramadan atau Safari Ramadan ini akan semakin memperat kebersamaan, silaturahmi dan meneguhkan komitmen bersama dalam membangun Kabupaten Gowa.
Sementara, Kepala Kanwil Kemenag Sulsel, Ali Yafid mengaku safari ramadan ini merupakan bagian dari Program Syiar Ramadan 1446 H yang mengusung tema “Persaudaraan, Pemberdayaan Disabilitas, dan Merawat Alam” Kegiatan ini digagas Direktorat Jenderal Bimas Islam Kementerian Agama RI yang bekerja sama dengan Badan Kesejahteraan Masjid dan Majelis Hukumah Muslimin.
“Ini adalah daerah terakhir yang dikunjungi di Sulsel setelah mengunjungi tujuh daerah, yang kemudian kedua ulama ini akan melanjutkan ke Provinsi Nusa Tenggara Barat,” katanya.