REPUBLIKNEWS.CO.ID, KUKAR — Sebanyak 20 desa dan kelurahan di Kabupaten Kutai Kartanegara tampil menonjol dalam ajang Lomba Gotong Royong 2025 yang digelar oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kukar. Kegiatan ini tak hanya sekadar kompetisi, tetapi juga menjadi wadah menampilkan ketangguhan sosial serta semangat kolektif warga dalam menghadapi berbagai tantangan hidup bersama.
Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Pengembangan Ekonomi Desa DPMD Kukar, Asri Riyandi Elvandar, menyampaikan bahwa proses penilaian dilakukan secara menyeluruh melalui verifikasi data serta observasi langsung ke lapangan. Tim penilai terdiri dari unsur Gugus Tugas, Pendamping Desa/Kelurahan, dan Forum LPM.
“Mereka menyaksikan langsung bahwa gotong royong di desa bukan hanya jargon, melainkan budaya yang benar-benar dijalankan sehari-hari,” ungkap Elvandar, Sabtu (10/05/2025).
Baca Juga : DPMD Kukar Perkuat Tertib Arsip, 152 Berkas Lama Dimusnahkan
Aspek yang dinilai meliputi kegiatan sosial, ekonomi, budaya, hingga lingkungan. Namun, yang menjadi perhatian khusus adalah praktik gotong royong yang berbasis pada kearifan lokal. Menurut Elvandar, penekanan tidak hanya diberikan pada hasil akhir secara fisik, tetapi juga pada nilai dan semangat yang melandasi kegiatan.
“Kami ingin mengangkat nilai-nilai luhur yang lahir dari masyarakat sendiri. Gotong royong ini bukan sekadar kerja bersama, tapi mencerminkan kekuatan sosial yang sangat penting,” jelasnya.
Meski belum semua kecamatan dapat berpartisipasi penuh karena keterbatasan dokumentasi kegiatan, kehadiran 20 desa dan kelurahan dinilai sudah cukup merepresentasikan partisipasi aktif masyarakat.
Baca Juga : DPMD Kukar Perkuat Digitalisasi Desa Lewat Ekosistem Keuangan Inklusif
“Kami berharap ke depan seluruh desa dan kelurahan lebih aktif dalam mendokumentasikan praktik-praktik baik ini. Gotong royong adalah aset sosial yang tidak boleh hilang, justru harus terus dijaga dan diperkuat,” tutupnya.
