REPUBLIKNEWS.CO.ID, KUKAR – Desa Muara Wis terus menunjukkan komitmen dalam meningkatkan layanan kesehatan warganya. Hal ini terlihat dari pelaksanaan Posyandu Lansia di Posyandu Untung I dan Untung II pada Kamis (27/11/2025).
Kegiatan tersebut tidak hanya fokus pada kesehatan lansia, tetapi juga menjadi bagian dari inovasi desa dalam menekan angka stunting melalui program unggulan Sicekatan.
Kepala Desa Muara Wis, Kasmir, menegaskan bahwa keberhasilan program kesehatan harus diwujudkan melalui kerja bersama berbagai pihak.
Baca Juga : DPMD Kukar Dorong Lembaga Kemasyarakatan Jadi Motor Partisipasi Desa
“Program Sicekatan menghadirkan kolaborasi lintas pihak, dari puskesmas, kader PKK, hingga sektor swasta untuk memastikan intervensi gizi dan pendampingan keluarga berjalan efektif,” ujarnya.
Dukungan pihak swasta turut memperkuat pelaksanaan program ini, di antaranya kontribusi pendanaan sekitar Rp20 juta yang digunakan untuk menunjang kegiatan percepatan penurunan stunting. Kasmir menyebut pendekatan menyeluruh ini melibatkan seluruh unsur masyarakat, mulai dari dusun hingga pemerintah desa.
Program Sicekatan sendiri mencakup intervensi gizi terintegrasi, pendampingan keluarga, serta edukasi kesehatan bagi lansia. Dampaknya mulai terlihat, di mana Desa Muara Wis berhasil menurunkan angka stunting yang sebelumnya termasuk tinggi di Kukar.
Baca Juga : BUMDes Loa Sakoh Optimalkan Potensi Ekonomi Desa di Tengah Keterbatasan Modal
Monitoring yang dilakukan langsung oleh kepala desa turut memastikan layanan Posyandu Lansia berjalan maksimal. Termasuk mengecek ketersediaan layanan kesehatan, keterlibatan kader, serta akses masyarakat terhadap berbagai program inovatif yang dijalankan desa.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kukar, Arianto, menyampaikan apresiasinya atas inisiatif yang telah dilakukan Desa Muara Wis.
“Inisiatif kolaboratif ini menunjukkan bahwa program kesehatan desa dapat berdampak besar jika ada sinergi antar-pihak,” ujarnya.
Baca Juga : Loa Duri Ilir Perkuat Kemandirian Ekonomi Desa lewat BUMDes
Menurut Arianto, keberhasilan desa tidak hanya dilihat dari penurunan stunting, tetapi juga dari kualitas layanan kesehatan untuk warga lanjut usia. Ia menilai bahwa konsistensi program, koordinasi lintas sektor, serta partisipasi aktif masyarakat menjadi kunci utama keberhasilan tersebut.
Program ini juga sekaligus membangun kesadaran akan pentingnya peran lansia dalam keluarga dan komunitas. Lansia yang sehat dan aktif akan berkontribusi pada pembangunan sosial dan ekonomi desa.
Dengan capaian tersebut, Desa Muara Wis dinilai layak menjadi model bagi desa-desa lain di Kutai Kartanegara dalam mengembangkan program inovatif berbasis kesehatan, pemberdayaan, dan kolaborasi.
Baca Juga : Beban Kerja Bertambah, Pemkab Kukar Siapkan Kenaikan Insentif Ketua RT
“Kami berharap inspirasi ini dapat menyebar ke seluruh desa, sehingga program kesehatan berbasis inovasi dan kolaborasi benar-benar membawa perubahan nyata bagi masyarakat,” tutup Arianto.
