REPUBLIKNEWS.CO.ID, TIMIKA – Pesawat Batik Air bernomor penerbangan ID-6261 dengan rute dari Timika Papua menuju Kota Makassar dilaporkan batal terbang dari Bandara Mozes Kilangin ke Bandara Sultan Hasanuddin, Minggu (10/04/2022).
Informasi yang dihimpun, pembatalan penerbangan Batik Air ini diduga karena kerusakan komponen atau alat pesawat. Dampaknya, sejumlah penumpang yang mempunyai agenda kegiatan penting di luar daerah harus tertunda.
Maskapai Batik Air pun membatalkan seluruh tiket penumpang yang sedianya melakukan penerbangan sekitar pukul 15.30 WIT dari Timika Papua ke Makassar. Penerbangan kemungkinan kembali dibuka keesokan harinya.
Baca Juga : Diturunkan Paksa Dari Ambulans, Jenazah Lukas Enembe Diarak Berjalan Kaki Oleh Ribuan Warga Papua
Salah seorang penumpang, Eko Laly yang diketahui dari Aparatur Sipil Negara (ASN) di Lingkup Pemda Mimika mengaku kecewa akibat pembatalan penerbangan tersebut. Eko yang semestinya akan melanjutkan penerbangan dari Makassar ke Bandung karena ada kegiatan bimbingan teknis (Bimtek), pada Senin (11/04/2022).
“Sesuai jadwal semestinya penerbangan dari Timika ke Makassar dilakukan sekitar pukul 15.30 WIT. Tetapi setelah kami tunggu lebih dari dua jam, pihak maskapai mengumumkan kalau Pesawat batal terbang, katanya ada komponen Pesawat yang rusak dan alatnya besok siang baru sampai Timika,” tutur Eko kepada awak media Minggu sore.
Eko mengungkapkan bahwa dia bersama rekan lainnya selaku penumpang sudah menyampaikan keberatan kepada pihak Maskapai Batik Air, dikarenakan sudah membayar akomodasi di tempat tujuan yakni di Bandung.
Baca Juga : Lukas Enembe Tutup Usia, Masyarakat Papua Diminta Tak Buat Kekacauan
“Kami protes karena kami sudah bayar penginapan di Bandung mulai malam ini. Mestinya pihak maskapai ganti rugi dong. Besok ada kegiatan bimtek di Bandung tapi karena pembatalan ini terpaksa kegiatan di sana ikut batal,” ungkapnya.
Dia menyebutkan sejumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) di Lingkup Pemda Kabupaten Mimika Papua yang tertunda pemberangkatannya adalah dari Bappeda, Distrik Mimika Timur, Distrik Amar, Distrik Kwamki Narama, Dinas Perikanan dan Bagian Ortal.
“Termasuk Pak Kadistrik Kwamki Narama, beliau juga protes, kondisi ini merugikan penumpang. Maskapai beralasan tidak ada ganti rugi lain selain tiket. Mereka mau kembalikan uang tiket malam ini melalui rekening masing-masing penumpang. Para penumpang yang batal terbang terbagi dalam rombongan. Rombongan kami 20 orang yang batal berangkat,” pungkasnya. (*)
