REPUBLIKNEWS.CO.ID, KUKAR — Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) terus mendorong perkembangan kewirausahaan di kalangan pemuda. Langkah konkret yang dilakukan adalah dengan mengembangkan sentra kewirausahaan yang dikelola oleh komunitas, pelaku UMKM muda, dan organisasi kepemudaan.
“Kita sudah mulai bentuk sentra-sentra kewirausahaan di beberapa titik, termasuk yang baru saja kita resmikan, seperti Teras Kota Bangun. Harapannya, ini bisa jadi pusat kegiatan ekonomi pemuda di wilayah masing-masing,” ungkap Kabid Kepemudaan dan Kewirausahaan Dispora Kukar, Dery Wardhana.
Dery menjelaskan bahwa konsep sentra ini bukan hanya tempat berkumpul, tetapi juga merupakan wadah untuk pengembangan usaha. Dikelola oleh anak muda, sentra ini menjadi ruang yang menghubungkan kreativitas dengan pelatihan dan pembinaan langsung.
Baca Juga : DPMD Kukar Perkuat Tertib Arsip, 152 Berkas Lama Dimusnahkan
Tahun ini, Dispora Kukar akan memberikan perhatian khusus pada wirausaha muda yang baru memulai usaha mereka. Program pelatihan yang telah dijadwalkan pada 15–18 Mei 2025 di kantor Dispora Kukar akan difokuskan pada manajemen dan tata kelola usaha.
“Kita ingin mereka memahami arah usaha mereka. Apakah menuju kuliner, jasa, atau sektor lainnya. Dari situ, kita akan membantu mereka untuk memetakan dan memperkuat dasar-dasar usaha mereka,” jelas Dery.
Dispora Kukar tidak langsung memberikan bantuan usaha berupa peralatan atau sarana. Sebagai gantinya, ada tahapan yang harus dilalui oleh pelaku usaha muda. Mereka akan mengikuti pelatihan, bergabung dengan Klinik Wirausaha Pemuda Mandiri, dan menunjukkan konsistensi usaha selama 1–2 tahun.
Baca Juga : DPMD Kukar Perkuat Digitalisasi Desa Lewat Ekosistem Keuangan Inklusif
“Kita tidak memberikan bantuan begitu saja. Usahanya harus terlihat terlebih dahulu, baru kita bantu. Setelah itu, mereka akan diajarkan cara membuat proposal, melengkapi dokumen usaha, hingga permohonan resmi,” tambah Dery.
Sejak 2022, Dispora Kukar telah menjangkau lebih dari 2.000 wirausaha muda yang tersebar di berbagai kecamatan. Dery menekankan bahwa jumlah tersebut merupakan mitra, karena pendekatan yang dilakukan bersifat kolaboratif dan berkelanjutan, bukan hanya pelatihan satu arah.
“Kami tidak bisa berjalan sendirian. Wirausaha memerlukan komunitas. Oleh karena itu, mereka yang terlibat aktif dalam kegiatan kami sudah lebih dari 2.050 orang,” pungkasnya.