0%
logo header
Rabu, 10 September 2025 15:01

DPMD Kukar Dorong Desa Jadi Garda Terdepan Pelestarian Budaya Kutai

Arnas Amdas
Editor : Arnas Amdas
Flyer DPMD Kukar untuk Erau 2025. [IST]
Flyer DPMD Kukar untuk Erau 2025. [IST]

REPUBLIKNEWS.CO.ID, KUKAR – Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menegaskan komitmennya untuk menjadikan desa sebagai ujung tombak pelestarian budaya lokal. Komitmen ini kembali ditegaskan menjelang pelaksanaan Erau Adat Kutai 2025 yang akan digelar pada 21–29 September di Tenggarong.

Kepala DPMD Kukar, Arianto, mengatakan bahwa pelestarian budaya tidak bisa hanya bergantung pada pemerintah daerah atau lembaga kebudayaan. Kesadaran masyarakat desa sebagai pemilik warisan tradisi menjadi kunci utama agar nilai-nilai adat tetap terjaga.

“Desa adalah ruang hidup bagi budaya lokal. Karena itu, partisipasi warga desa menjadi kunci agar nilai-nilai adat dan tradisi Kutai tetap lestari di tengah modernisasi,” ujarnya, Rabu (10/09/2025).

Baca Juga : DPMD Kukar Dorong Lembaga Kemasyarakatan Jadi Motor Partisipasi Desa

Arianto menjelaskan, DPMD Kukar telah aktif mengajak seluruh pemerintah desa untuk berperan serta dalam kegiatan budaya, baik dalam rangkaian Erau Adat Kutai maupun dalam upaya revitalisasi tradisi lokal di masing-masing wilayah.

Menurutnya, setiap desa di Kukar memiliki potensi budaya yang khas dan bisa dikembangkan menjadi daya tarik wisata berbasis masyarakat. Melalui pendekatan pemberdayaan, DPMD ingin memastikan bahwa pelestarian budaya juga memberi manfaat ekonomi bagi warga.

“Kami ingin pelestarian budaya tidak berhenti pada seremoni. Desa harus bisa menjadikannya sumber kebanggaan sekaligus peluang ekonomi — seperti lewat kerajinan, kuliner tradisional, atau atraksi budaya yang dikelola mandiri,” jelasnya.

Baca Juga : Desa Muara Wis Perkuat Layanan Lansia Lewat Program Kolaboratif Sicekatan

Arianto menegaskan, kolaborasi antara pemerintah desa, lembaga adat, dan masyarakat merupakan modal kuat dalam menjaga keberlanjutan kearifan lokal. Untuk itu, DPMD Kukar terus memperkuat komunikasi lintas sektor agar pelestarian budaya menjadi gerakan kolektif.

“Sinergi ini penting agar desa tidak hanya menjadi objek kegiatan, tetapi juga subjek utama dalam menjaga budaya sendiri,” tegasnya.

Ia berharap momentum Erau Adat Kutai 2025 menjadi inspirasi bagi seluruh desa di Kukar untuk menumbuhkan rasa bangga terhadap identitas dan sejarah lokal.

Baca Juga : BUMDes Loa Sakoh Optimalkan Potensi Ekonomi Desa di Tengah Keterbatasan Modal

“Budaya adalah jati diri. Jika dijaga oleh masyarakat desa, maka Kutai akan selalu punya ruh yang hidup,” tutup Arianto.

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: redaksi.republiknews1@gmail.com atau Whatsapp +62 813-455-28646