REPUBLIKNEWS.CO.ID, KUKAR — Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) terus memperkuat ekonomi desa dengan menyasar langsung pelaku usaha kecil dan rumah tangga kurang mampu. Upaya ini dilakukan melalui program pembinaan UKM dan pelatihan khusus bagi masyarakat miskin di desa-desa yang memiliki potensi namun masih memerlukan peningkatan kapasitas sumber daya manusia.
Penggerak Swadaya Masyarakat (PSM) Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Pengembangan Ekonomi Desa DPMD Kukar, Ahmad Irji, mengatakan bahwa kegiatan ini dilakukan secara berkelanjutan dan menyeluruh. Ia menyebut program ini sebagai bagian dari strategi DPMD untuk mendorong kemandirian desa secara bertahap dan terstruktur.
“Tujuan utamanya adalah meningkatkan kapasitas ekonomi masyarakat melalui pembinaan UKM dan pelatihan rumah tangga miskin. Ini bagian dari misi besar kita untuk mendorong desa menjadi mandiri,” ujar Irji, Sabtu (14/06/2025).
Baca Juga : DPMD Kukar Dorong Lembaga Kemasyarakatan Jadi Motor Partisipasi Desa
Tahun lalu, program ini telah dilaksanakan di dua lokasi, yakni Desa Sungai Meriam di Kecamatan Anggana dan Desa Bukit Raya di Kecamatan Samboja. Di Bukit Raya, fokus diberikan pada pelatihan kewirausahaan untuk satu kelompok UKM. Sementara di Sungai Meriam, pelatihan lebih diarahkan pada strategi pengentasan kemiskinan, melibatkan tiga kelompok masyarakat.
Irji menegaskan bahwa pendekatan pembangunan yang diusung DPMD bersifat holistik, melibatkan aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan secara terintegrasi. “Kita tidak bekerja sepotong-sepotong. Desa kita ‘keroyok’ bersama-sama agar cepat naik kelas — dari desa tertinggal menjadi desa berkembang, lalu desa maju, hingga desa mandiri,” jelasnya.
Sebagai alat ukur, DPMD Kukar mengacu pada Indeks Desa Membangun (IDM) yang meliputi tiga indikator: Indeks Ketahanan Ekonomi (IKE), Indeks Ketahanan Sosial (IKS), dan Indeks Ketahanan Lingkungan (IKL). Dari indeks ini, potensi serta kekurangan di masing-masing desa dapat terpetakan secara lebih akurat.
Baca Juga : Desa Muara Wis Perkuat Layanan Lansia Lewat Program Kolaboratif Sicekatan
“Kalau sektor UKM di desa berkembang, maka nilai ketahanan ekonominya otomatis ikut naik. Ini memperkuat fondasi untuk menuju desa mandiri,” tambah Irji.
Salah satu bukti keberhasilan pembinaan UKM terlihat dari UKM Mawar di Desa Sepatin. Produk kerupuk udang buatan mereka kini telah menembus pasar hotel-hotel lokal berkat rasa khas dan kemasan profesional. Irji menyebut pencapaian tersebut sebagai contoh nyata bahwa UKM desa bisa bersaing jika diberikan pembinaan yang konsisten.
“Target kita ke depan, UKM seperti Mawar tidak lagi bergantung pada bantuan desa, tapi mampu berkembang secara mandiri dan menjadi penggerak ekonomi lokal,” tegasnya.
Baca Juga : BUMDes Loa Sakoh Optimalkan Potensi Ekonomi Desa di Tengah Keterbatasan Modal
Melalui program pemberdayaan ini, DPMD Kukar optimistis mampu mengangkat kualitas hidup masyarakat desa, mempersempit kesenjangan ekonomi, serta mempercepat pencapaian pembangunan berkelanjutan di wilayah pedesaan Kukar.
