REPUBLIKNEWS.CO.ID, KUKAR – Percepatan pembangunan desa di Kutai Kartanegara (Kukar) membutuhkan sinergi lintas sektor dan penguatan basis data yang akurat. Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kukar menegaskan, strategi tematik yang saat ini digencarkan di Kalimantan Timur tidak akan berjalan optimal tanpa integrasi kelembagaan dan pemutakhiran data desa secara menyeluruh.
Kepala DPMD Kukar, Arianto, menyampaikan bahwa dalam forum teknis pembangunan desa yang diikuti pihaknya baru-baru ini, dibahas sembilan tema pengembangan desa yang menjadi prioritas nasional, seperti Desa Digital, Desa Wisata, Desa Ekspor, hingga Desa Ramah Lingkungan serta Desa Ramah Perempuan dan Anak.
“Semua program tematik itu tidak akan berjalan jika kita tidak punya data yang lengkap dan terkini. Tanpa data presisi, pembangunan bisa meleset dari target,” ujar Arianto, Senin (30/06/2025).
Baca Juga : DPMD Kukar Perkuat Tertib Arsip, 152 Berkas Lama Dimusnahkan
DPMD Kukar, lanjut Arianto, telah memasukkan sebagian besar program tematik ke dalam rencana kerja daerah. Selain itu, pemetaan anggaran dan peran masing-masing pihak untuk tahun 2026 sudah mulai diformulasikan, termasuk usulan kepada Pemerintah Provinsi Kaltim agar bantuan keuangan diarahkan mendukung program desa strategis dan ketahanan pangan.
“Sinergi pusat, provinsi, dan kabupaten tidak bisa lagi sekadar wacana. Kukar siap menjalankan peran lebih besar, karena kami juga memiliki rekam jejak sebagai model ketahanan pangan nasional,” jelasnya.
Arianto juga menyoroti pentingnya penyamaan persepsi lintas wilayah dalam menyusun kebijakan pembangunan desa. Ia menilai bahwa pendekatan tematik harus dibarengi dengan integrasi kebijakan dari level nasional hingga desa, agar output pembangunan benar-benar terasa oleh masyarakat.
Baca Juga : DPMD Kukar Perkuat Digitalisasi Desa Lewat Ekosistem Keuangan Inklusif
Selain isu data dan sinergi, akses listrik desa juga menjadi bahasan penting. Arianto mengungkapkan bahwa PLN menargetkan seluruh desa dan kelurahan di Kalimantan Timur akan teraliri listrik hingga 2027, baik melalui jaringan utama maupun sistem listrik komunal.
“Listrik adalah kebutuhan dasar. Tanpa listrik, mustahil bicara digitalisasi desa atau ekonomi kreatif. Jadi semua elemen harus kita dorong secara paralel,” tegasnya.
Melalui forum ini, DPMD Kukar juga menyampaikan kesiapan daerahnya sebagai lokomotif pembangunan desa tematik di Kalimantan Timur. Arianto menyatakan bahwa Kukar bukan hanya siap, tetapi telah membuktikan diri sebagai pelaksana pembangunan desa berbasis tema yang berorientasi hasil.
Baca Juga : DPMD Kukar Tegaskan Pendampingan Penetapan Batas Desa di Kecamatan Tabang
“Semua ini butuh kerja bersama. Data yang baik akan melahirkan perencanaan yang tepat. Sinergi yang solid akan menghasilkan pembangunan yang nyata,” pungkas Arianto.