0%
logo header
Jumat, 25 Juli 2025 15:48

DPMD Kukar: Sinergi Desa dan Lintas Sektor Jadi Kunci Posyandu Berprestasi

Arnas Amdas
Editor : Arnas Amdas
Arianto, Kepala DPMD Kukar. (IST)
Arianto, Kepala DPMD Kukar. (IST)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, KUKAR – Keberhasilan Posyandu ILP Anggrek di Desa Suka Damai, Kecamatan Muara Badak, meraih predikat Posyandu Berprestasi Tingkat Provinsi Kalimantan Timur dan ditunjuk mewakili Kaltim ke tingkat nasional menjadi bukti bahwa kolaborasi lintas sektor mampu mendorong kemajuan pembangunan desa secara nyata.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kukar, Arianto, menyatakan bahwa prestasi ini lahir dari sinergi erat antara pemerintah desa, kecamatan, tenaga kesehatan, dan kader posyandu. Menurutnya, keberhasilan tersebut tidak berdiri sendiri, melainkan merupakan hasil dari kerja bersama yang terencana dan berkelanjutan.

“Posyandu Anggrek membuktikan bahwa jika desa, kecamatan, dan kabupaten terlibat aktif dalam pembinaan, maka hasilnya akan luar biasa. Ini adalah buah dari kerja kolektif,” ujar Arianto, Jumat (25/07/2025).

Baca Juga : DPMD Kukar Dorong Lembaga Kemasyarakatan Jadi Motor Partisipasi Desa

Ia menambahkan bahwa posyandu kini telah berevolusi menjadi pusat layanan sosial dasar di tingkat desa. Selain fokus pada kesehatan ibu dan anak, posyandu juga menjadi sarana edukasi keluarga, pemberdayaan gizi, hingga pencegahan stunting dan penyakit tidak menular.

DPMD Kukar juga mengapresiasi inovasi-inovasi yang lahir dari Posyandu ILP Anggrek, seperti program Pelayan RT, Kolam Balitaku, Ojek Lansia, hingga perayaan ulang tahun balita. Semua inisiatif ini muncul dari pemahaman yang kuat terhadap kebutuhan masyarakat dan melibatkan partisipasi aktif warga.

“Inovasi tidak akan lahir jika tidak ada dukungan dari semua pihak. Ketika kader didukung penuh, mereka mampu menciptakan terobosan yang berdampak luas,” jelas Arianto.

Baca Juga : Desa Muara Wis Perkuat Layanan Lansia Lewat Program Kolaboratif Sicekatan

Penguatan posyandu, lanjutnya, harus menjadi bagian dari strategi pembangunan desa. DPMD Kukar menilai posyandu bukan semata program kesehatan, tapi bagian penting dari pemberdayaan masyarakat secara menyeluruh.

Dalam proses pembinaan, DPMD Kukar terus mendorong pelibatan aktif seluruh pemangku kepentingan, mulai dari Tim Penggerak PKK, Puskesmas, hingga pemerintah kecamatan. Evaluasi rutin, pelatihan kader, dan peningkatan sarana menjadi bagian penting dari strategi pembinaan berkelanjutan.

“Pembinaan bukan hanya penilaian, tapi proses memperkuat kapasitas kader dan kelembagaan. Karena itu kami mendorong desa untuk mengalokasikan dana desa guna mendukung pengembangan posyandu,” tegasnya.

Baca Juga : BUMDes Loa Sakoh Optimalkan Potensi Ekonomi Desa di Tengah Keterbatasan Modal

Sinergi lintas sektor ini juga menjadi pendorong utama dalam penguatan layanan berbasis komunitas, termasuk upaya pencegahan stunting. Posyandu Anggrek kini dijadikan role model yang bisa direplikasi di desa-desa lain di Kukar.

Dengan 816 posyandu yang tersebar di seluruh wilayah Kukar, DPMD berkomitmen memperkuat pembinaan dan kolaborasi agar seluruh posyandu dapat berkembang secara adaptif, inklusif, dan berkelanjutan.

“Posyandu adalah milik bersama, bukan hanya milik sektor kesehatan. Kalau kita terus saling menguatkan, desa-desa di Kukar bisa menjadi contoh nasional dalam pembangunan berbasis partisipasi,” pungkasnya.

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: redaksi.republiknews1@gmail.com atau Whatsapp +62 813-455-28646