0%
logo header
Rabu, 23 Maret 2022 17:43

Dua Anak Korban Deportasi Akan Dibiayai Bupati Bulukumba Hingga Kuliah

Arnas Amdas
Editor : Arnas Amdas
Bupati Bulukumba Muchtar Ali Yusuf bersama dua anak yang dideportasi. (Istimewa)
Bupati Bulukumba Muchtar Ali Yusuf bersama dua anak yang dideportasi. (Istimewa)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, BULUKUMBA — Dua orang anak, yakni Asril dan Khairil kini tinggal dengan sang nenek di Desa Sangkala, Kecamatan Kajang, Bulukumba. Ayahnya telah meninggal, ibunya kawin lagi di Malaysia.

Diusianya yang masih belia, Asril 6 tahun dan Khairil 9 tahun telah pernah merasakan kejamnya penjara Malaysia.

Dia dipenjara di penampungan Tawang, Malaysia bersama sang ayah Aris, yang telah merantau sejak berusia 22 tahun. Dia bekerja sebagai buruh kelapa sawit.

Baca Juga : Bupati Andi Utta Pimpin Harganas ke-32, Tegaskan Keluarga sebagai Pilar Bangsa

Penangkapan Aris oleh polisi Malaysia, setelah bertahun-tahun di negeri Jiran. Dia pulang  membawa kedua anaknya setelah ditinggal nikah sang istri dengan orang lain di Malysia.

Namun apes buat Aris, belum sempat menyeberang ke Indonesia di daerah Nunukan, Kalimantan Utara, dia tertangkap oleh polisi Malaysia karena tak memiliki dokumen, atau berstatus pekerja migran ilegal.

Aris ditahan polisi bersama Asril dan Khairil selama 6 bulan lamanya, pertanggal 23 Maret 2021 hingga 29 September 2021.

Baca Juga : Bupati Andi Utta Serahkan Dua Ranperda Strategis ke DPRD Bulukumba

Kedua bocah ini bebas karena sang ayah Aris meninggal dunia dalam sel. Setelah itu, kemudian Asril dan Khairil dideportasi ke Indonesia.

“Saya ditelpon oleh orang imigrasi Malaysia, katanya kakak saya meninggal, anaknya akan dideportasi, untung ada Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Nunukan yang bawa ke sini (Kajang),” kata adik almarhum Aris, Samsinar.

Selama tinggal di penampungan Tawang, Asril dan Khairil layaknya tahanan dewasa. Makan seadanya tidur hanya beralaskan tikar.

Baca Juga : Wagub Sulsel Launching Gerakan Genting untuk Percepatan Penurunan Stunting di Bulukumba

Saat dikunjungi oleh Bupati Bulukumba, Muchtar Ali Yusuf, Senin, 21 Maret 2022 kemarin. Asril yang masih berusia 6 tahun beberapa kali tampak menangis.

Dia trauma jika melihat pria dewasa memakai pangkat di pundaknya.

“Dia takut, mungkin trauma saat ditangkap polis Malaysia,” kata Samsinar.

Baca Juga : Kembali dari Luar Negeri, Bupati Andi Utta Paparkan Hasil Kunker ke Tiongkok dan Korea Selatan

Yang membuatnya bertambah sedih, jenazah ayahnya tidak bisa dia bawa pulang. Dia makamkan di tempat dia meninggal.

Meski demikian, agar sang anak bisa mengenang ayahnya, keluarga membuat pusara ayah di belakang rumah sang nenek.

Bupati Bulukumba, Muchtar Ali Yusuf yang mendatangi kedua anak tersebut sempat menghibur keduanya.

Baca Juga : Kembali dari Luar Negeri, Bupati Andi Utta Paparkan Hasil Kunker ke Tiongkok dan Korea Selatan

Beberapa kali, keduanya terbata, tertunduk diam saat didatangi oleh orang nomor satu di Bulukumba itu.

Asril hanya terdiam, namun sang kakak Khairil lebih aktif saat ditanya-tanya oleh bupati berlatar belakang pengusaha itu.

Khairil mengaku ingin menjadi prajurit TNI jika besar nanti.

Baca Juga : Kembali dari Luar Negeri, Bupati Andi Utta Paparkan Hasil Kunker ke Tiongkok dan Korea Selatan

Meski berjarak usia 3 tahun, keduanya sama-sama duduk di kelas 1 SDN 339 Dumpu, di Desa Sangkala, Kajang.

“Sekolah yang baik yah, kalau ranking, saya biayai sampai kuliah, meski saya bukan bupati lagi,” kata Muchtar Ali Yusuf memberi semangat keduanya.

Ke depannya, Andi Utta sapaan akrab Bupati berharap masyarakat Bulukumba mengurus dokumen lengkap saat bekerja di luar negeri.

Baca Juga : Kembali dari Luar Negeri, Bupati Andi Utta Paparkan Hasil Kunker ke Tiongkok dan Korea Selatan

Itu, kata Andi Utta agar warga bisa mendapatkan perlindingan hukum dan tak terjerat kasus yang sama dengam Aris. (*)

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: redaksi.republiknews1@gmail.com atau Whatsapp +62 813-455-28646