REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR – Peristiwa kekerasan yang dilakukan oleh oknum siswa SMAN 1 Sinjai inisial MF (18) yang memukul guru sekaligus wakil kepala sekolah (wakasek) bernama Mauluddin mendapat kecaman keras dari berbagai pihak.
Salah satunya dari Kesatuan Mahasiswa Sinjai Universitas Negeri Makassar (KMS UNM). Organisasi kedaerahan ini menghimpun mahasiswa asal Sinjai yang menimba ilmu di UNM sebagai salah satu kampus pencetak guru di Indonesia.
Ketua Umum KMS UNM, Andi Iza Ferlita menegaskan bahwa pihaknya mengecam keras tindakan kekerasan tersebut. Kejadian ini dinilai sebagai bentuk pelecehan terhadap martabat tenaga pendidik sekaligus mencederai nilai-nilai pendidikan.
Baca Juga : Angkat Ikon Geopark di Bandara Hasanuddin, Gubernur Sulsel: Gerbang Awal Promosi Pariwisata Sulsel
Andi Iza menegaskan bahwa kasus kekerasan ini tidak boleh dianggap sepele dan harus ditindaklanjuti secara serius oleh pihak Dinas Pendidikan, pihak sekolah maupun aparat penegak hukum.
“Guru adalah garda terdepan dalam mencerdaskan bangsa. Kekerasan terhadap guru, apalagi di lingkungan sekolah, merupakan tindakan yang tidak bisa ditolerir,” tegas Andi Iza dalam keterangan tertulisnya, Rabu (17/9/2025).
“Kami mendesak aparat untuk menindak tegas pelaku, sekaligus meminta dinas terkait untuk melakukan evaluasi agar kejadian serupa tidak terulang,” tambahnya.
Baca Juga : Resmi Disetujui, Pemkot dan DPRD Makassar Perkuat Regulasi Kearsipan, Pesantren dan Tata Kelola Keuangan
Menurut Andi Iza, KMS UNM juga menyoroti adanya dugaan pembiaran saat insiden pemukulan terjadi, dimana orang tua siswa berada dilokasi saat insiden pemukulan tersebut terjadi. Hal ini menunjukkan lemahnya sistem pengawasan.
“Jika benar ada pembiaran, ini merupakan bentuk kelalaian dalam melindungi tenaga pendidik. Negara wajib hadir menjamin keamanan guru di ruang-ruang pendidikan,” tambahnya.
Lebih jauh kata Andi Iza, KMS UNM juga menyerukan gerakan #SaveGuru sebagai bentuk solidaritas terhadap guru yang menjadi korban kekerasan.
Baca Juga : IPM Makassar 2025 Tertinggi di Sulsel, Tembus Peringkat 7 Nasional
“Kami mengajak seluruh pihak, baik pemerintah, sekolah, orang tua, maupun masyarakat, untuk bersama-sama menjaga marwah guru dan memastikan sekolah kembali menjadi ruang aman untuk mendidik generasi bangsa,” demikian Andi Iza.
Sekadar diketahui, peristiwa pemukulan tersebut terjadi di Ruang Bimbingan Konseling (BK) SMAN 1 Sinjai pada Selasa (16/9/2025) sekitar pukul 09.00 Wita. Pelaku yang merupakan siswa kelas XII itu emosi usai orang tuanya dipanggil karena kerap bolos sekolah.
Korban Mauluddin yang mengalami luka memar di kepala akibat pukulan pelaku telah melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian. Pelaku MF pun sudah dikeluarkan dari sekolah berdasarkan kesepakatan para guru. (*)
