0%
logo header
Selasa, 28 Oktober 2025 22:11

Empowering Indonesia Report, Indosat Jadikan AI Fondasi Utama Pertumbuhan Ekonomi Digital

Chaerani
Editor : Chaerani
Indosat bersama Twimbit bekerjasama meluncurkan Empowering Indonesia Report 2025. (Dok. Indosat)
Indosat bersama Twimbit bekerjasama meluncurkan Empowering Indonesia Report 2025. (Dok. Indosat)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, JAKARTA — Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat) bersama Twimbit, sebuah perusahaan riset dan konsultasi terkemuka kini meluncurkan Empowering Indonesia Report 2025. Mengangkat tema “Building Bridges of Tomorrow”, hal ini menegaskan pentingnya sovereign AI atau AI berdaulat sebagai fondasi utama pertumbuhan ekonomi digital Indonesia.

Upaya yang dilakukan Indosat ini untuk menindaklanjuti rencana Pemerintah Republik Indonesia yang menargetkan pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen, dan status negara berpenghasilan tinggi pada 2038 sebagai bagian dari visi Asta Cita. Sementara, salah satu pendorong utama pencapaian tersebut adalah pemanfaatan kecerdasan artifisial (AI) yang berdaulat.

Laporan ini menguraikan lima pilar utama menuju kedaulatan AI, antara lain, infrastruktur digital andal, tenaga kerja AI berkelanjutan, industri AI yang tumbuh, riset dan pengembangan yang mumpuni, serta regulasi dan etika yang kokoh. Jika dijalankan secara strategis, adopsi AI berdaulat berpotensi menambah USD140 miliar terhadap PDB Indonesia pada 2030, meningkatkan pertumbuhan ekonomi tahunan hingga 6,8 persen, serta mempercepat pencapaian status negara berpenghasilan tinggi ke 2041 atau bahkan 2038 dalam skenario terbaik.

Baca Juga : Angkat Ikon Geopark di Bandara Hasanuddin, Gubernur Sulsel: Gerbang Awal Promosi Pariwisata Sulsel

Menurut laporan tersebut, penerapan AI berdaulat juga dapat mendorong peningkatan produktivitas hingga 18 persen di sektor jasa, 15 hingga 20 persen di manufaktur, dan 5 hingga 8 persen di pertanian, menjadikannya faktor utama dalam memperkuat daya saing dan efisiensi nasional.

Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Republik Indonesia, Nezar Patria mengatakan, AI bukan hanya soal teknologi, tetapi tentang kemandirian bangsa. Kedaulatan AI berarti kita membangun teknologi yang merefleksikan nilai-nilai Pancasila.

“Termasuk menjamin etika dan keamanan, serta memastikan manfaatnya dirasakan secara merata oleh seluruh masyarakat,” ujarnya, dalam kegiatan, kemarin.

Baca Juga : Resmi Disetujui, Pemkot dan DPRD Makassar Perkuat Regulasi Kearsipan, Pesantren dan Tata Kelola Keuangan

Dari sisi kesiapan infrastruktur, laporan ini mencatat bahwa Indonesia membutuhkan investasi sebesar USD 3,2 miliar hingga 2030 untuk memenuhi kebutuhan komputasi nasional. Saat ini, AI data center di Indonesia baru mencakup kurang dari 1% dari pasar global, menandakan perlunya percepatan pembangunan pusat data bertenaga energi terbarukan dan jaringan 5G yang lebih luas.

Selain itu, Empowering Indonesia Report 2025 menyoroti kebutuhan pengembangan 400 ribu talenta AI pada 2030, dengan investasi sebesar USD 968 juta untuk pendidikan, pelatihan, dan reskilling tenaga kerja. Indonesia saat ini memiliki 364 startup AI dengan total pendanaan mencapai USD 1,08 miliar, serta inisiatif riset nasional seperti Sahabat-AI V2, Large Language Model (LLM) berparameter 70 miliar yang mendukung bahasa Indonesia dan bahasa daerah seperti Jawa, Sunda, Bali, dan Batak. Inovasi lokal ini menjadi bukti bahwa Indonesia mulai beralih dari pengguna menjadi pembentuk teknologi AI global.

Sementara, Founder and CEO Twimbit, Manoj Menon menambahkan, Indonesia memiliki posisi strategis untuk memimpin di era AI berdaulat.

Baca Juga : IPM Makassar 2025 Tertinggi di Sulsel, Tembus Peringkat 7 Nasional

“Dengan membangun fondasi digital yang kuat dan menciptakan ekosistem yang inklusif, Indonesia dapat menjadi pusat pertumbuhan AI di Asia, mempercepat pencapaian visi Indonesia Emas 2045,” terangnya.

President Director and CEO Indosat Ooredoo Hutchison, Vikram Sinha mengatakan, dalam konteks ini, Indosat menegaskan perannya sebagai mitra bangsa dalam mempercepat kedaulatan digital dan transformasi AI nasional.

“Kedaulatan AI bukan hanya tentang teknologi, tetapi tentang membangun masa depan yang dimiliki dan dikendalikan oleh Indonesia sendiri,” ujarnya.

Baca Juga : Bawa Semangat Solidaritas Antarumat Beragama, Fadel Tauphan Kunjungi Dua Gereja di Malam Natal

Melalui kolaborasi strategis dan inovasi berkelanjutan, pihaknya berkomitmen menghadirkan konektivitas yang inklusif dan solusi AI yang beretika untuk memberdayakan setiap lapisan masyarakat menuju Indonesia Emas 2045.

Laporan Empowering Indonesia 2025 ditutup dengan seruan tindakan lintas sektor untuk bergerak selaras dalam mewujudkan ekosistem AI yang berdaulat. Dengan memperkuat fondasi infrastruktur, membangun talenta masa depan, dan menegakkan tata kelola AI yang beretika, Indonesia siap melangkah dari sekadar pengguna teknologi menjadi arsitek peradaban digital yang berdaulat.

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: redaksi.republiknews1@gmail.com atau Whatsapp +62 813-455-28646