REPUBLIKNEWS.CO.ID, KUKAR — Dalam rangka melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap kualitas posyandu, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kukar akan menggelar beragam lomba.
Lomba ini akan melibatkan seluruh posyandu di wilayah Kukar dengan tujuan untuk meninjau kinerja para kader dalam memberikan pelayanan kedapa masyarakat.
“fungsinya lomba ini bukan untuk melihat baik dan buruknya tapi bagian dari salah satu strategi monitoring dan evaluasi kami terhadap kegiatan posyandu,” ucap Kepala DPMD Kukar, Arianto pada Sabtu (03/05/2025).
Baca Juga : DPMD Kukar Perkuat Tertib Arsip, 152 Berkas Lama Dimusnahkan
DPMD Kukar berencana akan mengirim peserta terbaik dalam kegiatan tersebut untuk mengikuti ajang perlombaan tingkat provinsi Kaltim. Namun, hingga saat ini kata Arianto, pihaknya belum mendapatkan informasi terkait jadwal pelaksanaan lomba tersebut.
“Belum ada jadwal pastinya sih. Tapi intinya kalau kita sudah dapat juaranya di Kabupaten itu yang akan kita kirim di Provinsi,” ucapnya.
Sementara itu terkait kualitas pelayanan kesehatan tingkat desa dan kelurahan, saat ini Kukar memiliki 819 posyandu aktif yang diisi oleh 5 kader setiap posyandunya.
Baca Juga : DPMD Kukar Perkuat Digitalisasi Desa Lewat Ekosistem Keuangan Inklusif
Beberapa kader tersebut telah melalui beragam pelatihan untuk meningkatkan kualitas pelayanan terhadap masyarakat. Namun, karena adanya efisiensi anggaran, saat ini DPMD Kukar hanya mampu memberikan pelatihan terhadap tiga orang kader.
“Kalau nggak ada efisiensi saya yakin dua orang lainnya sudah terlatih karena mereka sudah paham tugas dan fungsinya,” jelasnya.
Pelatihan yang diberikan terhadap para kader pun beragam mulai dari pelatihan terkait edukasi, penanganan pasien, pendataan, dan penyuluhan.
Baca Juga : DPMD Kukar Tegaskan Pendampingan Penetapan Batas Desa di Kecamatan Tabang
Selain itu, DPMD Kukar juga memberikan pemahaman terhadap para kader terkait pemberian makanan tambahan yang bergizi.
“Semuanya ini kita lakukan dalam rangka meningkatkan kualitas posyandu khususnya bagi para kader sebagai ujung pelayanan kesehatan di tingkat desa dan kelurahan,” pungkas Arianto.
