REPUBLIKNEWS.CO.ID, JAKARTA – Beberapa waktu lalu Faizal Assegaf dilaporkan atas dugaan unggahan fitnah di media sosial terkait Erick Thohir. Laporan tersebut teregister dengan nomor LP/B/0490/VIII/2022/SPKT/BARESKRIM POLRI, tertanggal 29 Agustus 2022.
Kronologisnya Faizal Assegaf diduga mengunggah video pengacara Kamaruddin Simanjuntak yang menuding Direktur Utama PT Taspen tengah mengelola dana untuk Capres 2024 sebesar Rp300 triliun.
Faizal diduga memfitnah Erick Thohir dengan memberikan naskah tambahan pada unggahan tersebut.
Baca Juga : Tempuh Jarak 7K, Ini Jalur IM3 Fun Run di Makassar
Di mana dalam video itu, dimuat narasi tambahan, kalau Erick Thohir disebut memiliki banyak istri, serta anak pertamanya tidak mendapatkan fasilitas berupa pembiayaan pendidikan.
Faizal Assegaf kini memenuhi panggilan penyidik untuk menjalani pemeriksaan sebagai terlapor atas laporan yang dibuat oleh Menteri BUMN Erick Thohir.
“Saya sebenarnya dipanggil hari Selasa untuk diundang mengklarifikasi laporan Erick Thohir, tapi saya percepat hari Senin untuk memenuhi panggilan,” ujar Faizal kepada wartawan, Senin (5/9/2022).
Baca Juga : Anggota Satgas TMMD Ke-122 TA 2024 Kodim 1425 Jeneponto Rutin Gelar Apel Pagi
Faizal menyebutkan bahwa dirinya tidak menulis apapun terkait video yang diunggahnya. Faizal dilaporkan atas video yang memperlihatkan Kamaruddin Simanjuntak berbicara tentang Dirut Taspen yang mengelola uang capres Rp 300 triliun. Namun dalam video tersebut terdapat tulisan bahwa Erick memiliki sejumlah istri ‘gaib’.
“Saya sudah menyerahkan semua fakta-fakta yang mempertegas bahwa saya tidak menulis apapun dalam video itu. Saya sudah serahkan bukti-bukti daan saya berharap polisi segera mengejar pihak-pihak yang terbukti mengedarkan konten Erick dengan caption merah itu di seluruh grup WhatsApp,” jelasnya.
Faizal mengaku dirinya siap ditahan jika memang dinyatakan bersalah. Ia berharap Polri bisa menegakkan hukum dalam kasus tersebut dengan jujur dan adil
Baca Juga : Simpul Pemenangan Karaeng Kio Gabung ke Barisan Husniah-Darmawangsyah
“Kalau saya salah, saya siap dipenjarakan, mau dibawa ke jalur mana pun saya siap. Tapi kalau saya tidak salah, jangan pernah menggeretak saya,” tutupnya.(*)
