REPUBLIKNEWS.CO.ID, LUWU UTARA – Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Luwu Utara, Muhammad Fauzi-Ajie Saputra kembali mendapatkan tambahan kekuatan setelah ratusan anak muda yang tergabung dalam komunitas Gempur melakukan deklarasi dukungan untuk mereka.
Deklarasi ini digelar di posko pemenangan calon nomor urut 4 tersebut di Kecamatan Bone-Bone, Luwu Utara, Minggu (10/11/2024). Acara ini turut dihadiri oleh Ajie Saputra beserta sejumlah tim pemenangannya.
“Komunitas Gempur siap memenangkan Muhammad Fauzi dan Ajie Saputra sebagai bupati dan wakil bupati Luwu Utara dengan ikhlas dan tanpa paksaan dari pihak manapun,” tegas Ketua Gempur, Wisudawan.
Baca Juga : Angkat Ikon Geopark di Bandara Hasanuddin, Gubernur Sulsel: Gerbang Awal Promosi Pariwisata Sulsel
Menurut Wisudawan, komunitas yang ia pimpin telah terbentuk sejak September lalu. Hanya saja, karena menyesuaikan waktu dengan jadwal kandidat sehingga deklarasi baru dilaksanakan saat ini.
“Kita sejak itu telah melakukan penetrasi untuk menguatkan dan memenangkan Pak Fauzi dan Kak Ajie. Dengan deklarasi hari ini, dapat memperkuat daya dorong untuk kerja-kerja para relawan,” kata Wisudawan.
Sementara itu, koordinator Milenial dari tim kampanye Fauzi-Ajie, Hamka Kamaruddin mengatakan, dengan bergabungnya Gempur, komunitas milenial pendukung paslon bertagline MAJU tersebur semakin bertambah.
Baca Juga : Resmi Disetujui, Pemkot dan DPRD Makassar Perkuat Regulasi Kearsipan, Pesantren dan Tata Kelola Keuangan
“Sebelumnya komunitas milenial di tim kita terdiri dari beberapa kelompok, seperti Gema, MilenialMAJU, dan beberapa tim lain,” kata Hamka.
Hamka berharap pasca deklarasi tersebut, Fauzi-Ajie semakin menguat di segmen milenial, utamanya di wilayah Bone-Bone, Tana Lili dan Sukamaju.
Hal senada juga dikatakan Ajie Saputra. Ia berharap, komunitas milenial ini dapat menjadi wadah bagi anak-anak muda untuk berkembang dan berkreasi dalam memajukan daerahnya.
Baca Juga : IPM Makassar 2025 Tertinggi di Sulsel, Tembus Peringkat 7 Nasional
“Saya berharap organisasi ini berlanjut, jadi bukan hanya saat pilkada saja. Kedepan bisa menjadi wadah untuk memupuk persaudaran, juga menjadi mitra kritis bagi kami, jika terpilih nanti sebagai bupati dan wakil bupati,” demikian Ajie. (*)
